Di dalam main hole tadi terdapat lubang pengisian BBM yang memiliki katup dan
ditutup dengan sistem baut.
Tangki lalu terhubung dengan pipa isap ke mesin pompa.
"Kalau tangki terendam seperti motor kerendam banjir. Bensinnya kan enggak serta merta keluar dari tangki," terang Toharso.
Sebagai contoh, pada (5/2/2007) lalu SPBU di jalan TB Simatupang Jakarta Selatan sempat terendam banjir.
Para personel SPBU melakukan upaya pembersihan dengan menguras empat tangki yang semuanya terendam banjir.
Meski begitu, diperoleh keterangan bahwa tidak ada bensin yang tumpah dan terbuang.
"Kalau udah dikuras nanti dicek apakah ada kandungan air di dalamnya atau enggak," jelas seorang kru SPBU.
Mendapati kondisi seperti ini, masih lewat suara Toharso, Pertamina menyatakan tidak memberi suplai kepada SPBU yang terendam.
"Lha wong enggak jualan. Lagi pula, kebanjiran bukan berarti isi dalam tangki kosong," tandasnya.
Tetapi enggak berarti SPBU yang terkena banjir boleh langsung jualan meskipun
banjirnya sudah kering.
Sebab bensin yang akan dijual harus dicek tim ahli Pertamina.
"Apakah memenuhi syarat untuk jualan lagi atau belum. Nanti ada berita acara pengecekan tim Pertamina. Pertamina jamin pom tidak jualan bensin yang ada airnya" tegas Toharso.