"Mengenai (IONIQ 6) nantinya akan bagaimana, kami akan pelajari dulu serta menunggu masukan dari konsumen dan teman-teman media," kata dia.
Terlebih, Hyundai masih memiliki 'hutang' kepada sekitar 4.000 konsumen Indonesia yang masih belum menerima IONIQ 5 pesanannya. Meskipun HMID mengklaim bahwa panjang inden untuk IONIQ 5 kini sudah kurang dari satu tahun.
Sehingga fokus mereka selama 2023 ini adalah memenuhi permintaan para konsumen yang sudah menunggu sejak paruh kedua 2021 tersebut. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Erwin Djajadiputra, selaku Direktur Penjualan HMID, mengatakan.
"Kami akan terus mempelajari dan bermain di (segmen) mobil listrik sesuai dengan kebutuhannya," ucap Erwin Djajadiputra.
"Tapi saat ini kami ingin berusaha memenuhi semua permintaan IONIQ 5 terlebih dulu," pungkasnya.
Sekadar informasi, mobil listrik IONIQ 6 sudah lebih dulu dijual di beberapa pasar termasuk di Eropa.
Hyundai IONIQ 6 di sana memiliki dua pilihan sistem penggerak yaitu All Wheel Drive yang diperkuat oleh dua motor listrik yang masing-masing bertenaga 320 dk.
Atau sistem penggerak roda belakang alias Rear Wheel Drive yang didukung oleh motor listrik bertenaga 225 dk.
Kedua pilihan motor listrik tersebut, sama-sama didukung oleh baterai berkapasitas 77,4 kWh, yang diklaim mampu memberikan jarak tempuh IONIQ 6 sejauh 519 kilometer.
Di Inggris, varian termahal dari Hyundai IONIQ 6 yaitu First Edition dengan sistem penggerak All Wheel Drive dibanderol 54,996 Poundsterling. Harga tersebut berarti sekitar Rp 1,031 miliar dengan kurs 1 GBP senilai Rp 18.762 per 11/1/2023.