Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ada Bahaya kalau Terlalu Lama Pakai Gigi L di Mobil Matic

Naufal Nur Aziz Effendi - Senin, 26 Desember 2022 | 12:00 WIB

Ilustrasi. Pengguna Mobil Matic Jangan Terlalu Lama Masuk Gigi Ini. (Naufal Nur Aziz Effendi - )

Otomania.com -Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ada Bahaya kalau Terlalu Lama Pakai Gigi L di Mobil Matic.

Buat sobat Otomania yang sering mengemudikan atau punya mobil matic, harus paham soal satu hal ini.

Saat memasuki tanjakan atau jalan-jalan terjal, biasanya pengmudi mobil matic akan memindahkan posisi tuas ke gigi L (low).

Kalau misalnya belum tahu, posisi L ini berfungsi untuk menahan girboks di gigi rendah sehingga bisa memaksimalkan torsi mesin.

Nah, yang menjadi catatan, kalau keseringan menahan laju mobil menggunakan gigi rendah dengan putaran mesin tinggi, bisa jadi biang kerok adanya masalah dikemudian hari.

Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana mengatakan, komponen kopling ganda dan clutch disc mobil matic CVT bisa selip karena CVT belt dan pulley bergesekan terus dan overheat.

"Risiko CVT mengalami selip karena kebiasaan pengemudi menggunakan gigi L terus dengan RPM sangat tinggi. Padahal, belum tentu torsi maksimum bisa diraih oleh mesin dengan menahan laju mobil di RPM maksimal mendekati red line," ujar Dika beberapa waktu lalu.

Selain itu, kesalahan umum yang juga kerap dilakukan pengguna mobil matic di kawasan pegunungan yaitu tak memindah posisi gigi transmisi dari D ke N atau P ketika terjebak macet.

"Pengemudi sering menahan posisi gigi transmisi tetap di D atau L dengan di tujuan memudahkan ketika stop and go. Tetapi, cara ini cukup berisiko karena komponen girboks transmisi jadi lebih panas. Jadi, sirkulasi pelumasan oli transmisi lebih lambat dan menimbulkan delay respon shifting gigi terlambat," katanya.

Imron Noorshodiq / GridOto.com
Ilustrasi. Gigi L di mobil matic umum digunakan saat melintasi tanjakan.

Baca Juga: Selain Oli Transmisi, Ini Part yang Perlu Diganti di Mobil Matic Jenis CVT

Menurut Dika, sebenarnya tak masalah, tetapi risikonya jika kondisi sudah sangat parah gigi transmisi tak dapat di oper.

Hal ini berlaku bagi model transmisi matic konvensional maupun CVT. Bedanya, selip kopling transmisi matic konvensional risiko kerusakan bisa-bisa merembet ke bagian gigi transmisi.

"Kerusakan berat gigi transmisi matik konvensional rtidak bisa di oper. Trouble ringan mobil tidak bisa maju atau mundur," ucap Dika.

"Ciri-cirinya setelah memindahkan posisi tuas transmisi mobil matic ke D respon yang diberikan lambat karena ada jeda beberapa detik sebelum konversi tenaga mesin," lanjutnya.

Untuk perbaikan, dia mengatakan, diawali dari flushing oli matic dahulu agar lebih detail memahami beda respons awal gigi transmisi sebelum beralih melakukan pembongkaran komponen transmisi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Begini Dampaknya Terus-terusan Gunakan Gigi L pada Mobil Matik