Meski kerap dikhawatirkan menggangu pengereman, dia menekankan, noda karat tersebut bisa hilang dengan sendirinya saat mobil berjalan atau digunakan.
Saat mobil digunakan, awalnya memang akan ada sedikit gejala seperti mengunci.
Apalagi bila sebelumnya mobil baru dicuci. Reaksi alamiah pembentukan korosi pada disc brake terjadi dalam waktu yang singkat.
Bejo mendiskrispikan, kampas rem lengket dengan terjadi akibat tingkat oksidasi tinggi, berbanding lurus dengan kaliper yang mengatur ritme tekanan rem berhenti total.
Kondisi kampas rem yang dipenuhi kotoran karat menyebabkan celah yang menekan piringan cakram jadi tertutup.
Butuh semacam perenggangan, hal itu dilakukan dari hentakan mendadak saat awal-awal hendak jalan. Maka, jika cermat sering terdengar bunyi kasar dari bagian bawah mobil.
"Roda memang terkunci di titik di mana mobil berhenti parkir lama. Nanti begitu transmisi di pindahkan ke posisi maju atau mundur bisa terlepas sendiri. Hentakan berbunyi menandakan kampas rem yang rapat karena karat kembali bisa maksimal," ujar Bejo.
"Jika ingin normal, lebih aman sebelum mobil parkir, setelah digunakan atau di cuci bisa maju atau mundur dahulu sambil pedal rem di injak," katanya.
Karat di piringan mudah muncul karena dari pabrikan tak ada material anti karat.
Lebih lanjut Bejo menjelaskan, bukan karena masalah memangkas ongkos produksi agar lebih murah tapi hal itu dilakukan untuk mempertahankan friksi saat pengereman.
"Lapisan anti karat atau coating dikhawatirkan akan menggangu pengereman. Daya pengereman yang ada malah berkurang akibat piringan yang terlalu licin," kata Bejo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Bisa Muncul Bercak Karat di Piringan Cakram Mobil?",