Cuek Dijamin Bikin Nyesel, Ini Efek Malas Cuci Mobil Saat Musim Hujan

Parwata - Sabtu, 3 Desember 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi. Cuci mobil di musim hujan (Parwata - )

Selain bisa menimbulkan karat, air hujan yang kering sendirinya juga menyebabkan noda jamur yang biasa melekat di bodi dan kaca.

Pori-pori bodi yang terbuka akibat oksidasi dan faktor alamiah tersebut, jika dibiarkan berpeluang merusak struktur pelat.

Karena hal tersebut, Bambang menyarankan, jangan sampai menunda membersihan mobil setelah menerjang hujan deras atau melewati banjir.

"Jamur bodi, dan bekas noda-noda getah pohon bisa menyebabkan terjadinya perubahan struktur pelat bodi. Kadar garam yang terkandung pada air hujan sangat tinggi, jika air sampai masuk celah-celah sempit dan tak terjangkau rawan menimbulkan bercak-bercak karat, dan lama kelamaan bisa keropos," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto mengatakan.

Mobil yang sering menerjang genangan air wajib melakukan pengecekan kondisi suspensi dan kaki-kaki secara rutin.

"Cek kaki-kaki bisa bermakna luas, selain performa masing-masing komponen, keseimbangan ritme kerja, penting diperhatikan adalah pembersihan bagian kolong. Sesuai fungsinya, ada komponen berbahan logam, dan bushing karet yang mudah getas karena kotoran dan lumpur," jelasnya.

Performa komponen utama tersebut mudah menurun jika kotor apalagi sampai berkarat. Belajar dari hal itu, Teguh mengingatkan, pembersihan dan cek kinerja komponen kaki-kaki mobil bisa dilakukan bersamaan.

"Sepaket saja, bersih-bersih kolong sambil cek kondisi fisik komponen suspensi dan steering. Nanti, kalau ada rembesan oli shockbreaker atau bushing pecah kan ketahuan," saran Teguh Dwi Harianto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Malas Mencuci Mobil Saat Musim Hujan",