Minyak Rem Mobil Jangan Dianggap Sepele, Ini Akibat Buruknya kalau Tidak Diganti Setelah 2 Tahun

Parwata - Minggu, 27 November 2022 | 20:00 WIB

ILUSTRASI. Tabung Minyak Rem Mobil (Parwata - )

Otomania.com - Minyak Rem Mobil Jangan Dianggap Sepele, Ini Akibat Buruknya kalau Tidak Diganti Setelah 2 Tahun.

Agar kondisi rem mobil tetap prima kinerjanya dan aman digunakan, tentu saja perlu dilakukan pengecekan.

Selain pengecakan, komponen rem mobil perlu juga melakukan untuk melakukan penggantian, salah satunya adalah minyak rem secara berkala.

Apa efeknya jika minyak rem mobil ini jarang dilakukan peenggantian? Berikut penjelasan Aji Arfendy selaku Mekanik Nasmoco Majapahit Semarang.

"Minyak rem interval 2 tahun atau 40.000 kilometer (Km) harus diganti. Jika minyak rem dibiarkan saja dan membuat kinerja komponen rem bermasalah," ucap Aji Arfendy kepada Kompas.com, Sabtu (26/11/2022).

Selain risiko vapor lock, minyak rem yang terkontaminasi air secara berpeluang menyebabkan master rem menjadi keropos.

Ryan/GridOto.com
Master rem mobil

Fendy mengatakan, komponen-komponen rem sangat sensitif terhadap air. Beberapa dengan bahan logam seperti master rem, dan kaliper rem sering kali tidak ketahuan jika bagian dalamnya mengalami korosi.

"Baru minggu kemarin ada Innova generasi pertama keropos bagian silinder master rem. Minyak rem tidak boleh terkontaminasi partikel apapun, apalagi air. Berbahaya," ujarnya.

Dari hasil analisa, minyak rem ternyata terkontaminasi air. Diduga kuat, oksidasi partikel udara secara alami menciptakan gelembung-gelembung uap air.

Baca Juga: Ngeri, Salah Pakai Transmisi Mobil Matic di Turunan Bisa Bikin Minyak Rem Mendidih, Begini Yang Benar

Pemilik mobil sebelumnya mengaku, gejala tersebut mirip seperti disc brake yang bergelombang.

"Keluhannya rem bergetar saat kecepatan tinggi. Sistem rem dilakukan cek kondisi, kaliper rem dilihat, aman. Berikutnya cek master rem, terlihat sirkulasi minyak rem sampai bawah kurang kuat. Kemudian master rem dibongkar, ternyata ada titik di bagian silinder yang terlihat berlubang," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, cek kondisi fisik minyak rem bisa jadi pertimbangan mengetahui batas aman layak digunakan.

"Sebelum 40.000 km secara berkala minyak rem harus diperhatikan kondisinya. Dari warna kelihatan, jika berubah menandakan kinerja sistem pengereman tidak normal," kata Bambang.

Selain itu, minyak rem juga bisa dilihat dari volume yang tersisa. Hal tersebut sebagai salah satu cara untuk memastikan tidak ada kebocoran pada sistem pengereman.

"Jika berkurang, tambah dengan minyak rem yang memiliki spesifikasi DOT yang sama," kata Bambang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Jarang Ganti Minyak, Master Rem Mobil Bisa Keropos",