Kisah Nenek yang Dekap Erat Cucunya Berusia 18 Bulan, Lolos dari Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang

Parwata - Rabu, 23 November 2022 | 18:00 WIB

Kisah nenek lindungi cucunya saat bus yang ditumpanginya gagal nanjak, mundur dan masuk ke jurang. (Parwata - )

Otomania.com - Kisah nenek yang dekap erat cucunya berusia 18 bulan lolos dari kecelakaan maut bus masuk jurang.

Seorang nenek menceritakan kisahnya saat melindungi cucunya yang masih bayi 18 bulan saat lolos dari maut usai bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.

Melansir dari Tribunnews.com, bayi perempuan yang lolos dari maut tersebut bernama Adifa Dania Khanza yang berusia 18 bulan

Ia dan nenek yang mendekapnya selamat dari kecelakaan maut bus yang ditumpangianya di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Insiden maut itu terjadi di Dusun Kepuh Wetan, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Senin (21/11/2022) malam.

Minibus yang membawa sebanyak 36 penumpang itu terperosok saat hendak menanjak di ruas jalan kawasan Gunung Pegat, Dusun Kepuh Kulon.

Akibatnya dari kejadian trsebut, delapan penumpang meninggal dunia dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka.

Namun, bayi Adifa Dania Khanza yang ikut bersama rombongan sang nenek selamat dan tak mengalami luka sedikitpun.

"Tadi ikut neneknya, Alhamdulillah tidak apa-apa. Saya senang, bersyukur sekali sama Allah, cucu saya dilindungi," kata sang kakek, Narkam kepada TribunSolo.com.

Baca Juga: Angkut 36 Orang, Minibus Gagal Nanjak Berakhir Masuk Jurang, 6 Penumpang Meninggal

Nenek Adifa Dania Khanza, bernama Sukini (55) juga selamat dari kecelakaan maut tersebut. Hanya saja, dia mengalami sakit pada bagian punggungnya dan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina.

Sukini mengaku, ia sengaja mengajak sang cucu untuk ikut dalam rombongan tilik bayi tersebut. Ia menuturkan saat kejadian, minibus sudah menanjak, namun tiba-tiba bus mundur dan langsung terbalik.

Saat itu, kata Sukini, Adifa Dania Khanza berada di pangkuannya, ia tak melepaskan sang cucu dari dekapannya. Posisi duduk keduanya di dalam minibus yakni berada di sebelah kiri, dekat dengan sopir, bersebelahan dengan tetangganya yang juga membawa anak berusia tiga tahun.

"Saat jatuh masih saya bekap, saya gendong. Bahu kanan membentur apa saya tidak tahu. Bayi tidak menangis, diam saja, tidak tidur juga," ungkap Sukini, Selasa (22/11/2022), seperti dikutip dari TribunSolo.com.

Sukini juga menjelaskan, saat kecelakaan terjadi, ia mendengar teriakan-teriakan histeris dari para penumpang.

Ia lalu meminta tolong seseorang yang berada di luar minibus untuk menyelamatkan cucunya. Kemudian, Sukini keluar dari minibus melalui jendela kanan bus, tepatnya di belakang sopir.

Tubuh Sukini pun basah kuyup karena sebagain badan minibus terguling di aera kolam ikan dan persawahan.

"Pikiran saya malam itu yang penting saya dan cucu selamat dulu, saat itu saya sadar tapi tidak ingat. Lokasi kejadiannya gelap," bebernya.

Baca Juga: Hyundai Creta Prime Masih Kinyis-kinyis Terlentang di Dasar Sungai, Patok Desa Jadi Korban

Kronologi Kejadian

Melansir Kompas.com, kecelakaan bermula saat minibus KSU Panca Tunggal berjalan dari arah Gunung Pegat menuju Desa Kulorejo, Kecamatan Nguntoronadi. Rombongan yang berjumlah 36 pemunpang tersebut baru pulang dari tilik bayi (melihat kelahiran bayi).

"Kecelakaan itu bermula saat minibus KSU Panca Tunggal bernomor polisi AD 1684 BG yang membawa penumpang 36 berjalan dari arah Gunung Pegat menuju Desa Kulorejo, Kecamatan Nguntoronadi." kata Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono.

"Rombongan pulang dari tilik bayi di salah satu rumah warga," kata dia lagi.

Setibanya di lokasi kejadian, bus yang dikemudikan WA (44) itu tak kuat menanjak. Sehingga, pengemudi berinisiatif menarik rem tangan. Namun, minibus tetap berjalan mundur tak terkendali lantaran kondisi ruas jalan cor beton dalam kondisi licin.

Akhirnya, minibus itu terperosok masuk ke kanan hingga akhirnya terguling di kolam area persawahan milik warga.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Bayi 18 Bulan Selamat dari Kecelakaan Maut di Wonogiri, sang Nenek Gendong Erat Cucunya,