Bahkan jika selip, mobil bisa netral sendiri atau terjadi yang namanya delay.
Efeknya, tenaga mesin mobil tidak bisa tersalurkan seluruhnya, jadi berat dan kurang responsif.
"Tenaga mesin tertahan di dalam girboks, belum sampai tersalur sampai roda. Lumpur yang mengendap di dalam rumah kopling, membuat perpindahan gigi transmisi terlambat," ucapnya
"Hal ini dikarenakan mekanisme kopling matik gagal menyalurkan tenaga, pelumas mesin tidak masuk ke dalam lantaran kering terkontaminasi air," jelasnya.
Untuk itu, Hermas menyarankan, setelah menerjang genangan air yang cukup tinggi.
Pemilik mobil matic harus cermat dan mewaspadai gejala-gejala seperti bunyi aneh transmisi, tenaga mobil kurang responsif, dan perpindahan gigi terasa kasar.
Kepala Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana mengatakan, kelistrikan transmisi dan modul control atau TCM (Transmission Control Module) rawan dan sensitif terhadap air.
Untuk antisipasi hal buruk yang berbahaya terjadi, lebih baik putar balik atau mencari rute alternatif yang aman jika merasa genangan air tidak aman dan berbahaya.
"Patokannya maksimal 50 cm walau ground clearance mobil terbilang tinggi. Modul elektrikal matik sensitif dan bisa rusak terkena air," kata Andika.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Buruk Paksa Mobil Matik Terabas Banjir",