Otomania.com - Alasan mobil matic bekas usia segini jangan dibeli, pedagang mobkas beri penjelasannya.
Mobil bekas banyak dijadikan pilihan oleh konsumen karena harganya yang lebih terjangkau, termasuk untuk unit bertransmisi matic.
Tapi ada anggapan bahwa mesin mobil matic lebih rentan rusak dan biaya perbaikannya cukup tinggi.
Lantas, saat akan membeli mobil bekas untuk pertama kalinya, mana yang sebaiknya dipilih oleh calon konsumen. Mobil bertransmisi manual atau transmisi matic?
Penjual mobil bekas dari Bintang Cemerlang Motor (BCM) Bekasi, Pepen menjelaskan, bahwa kondisi adalah hal terpenting dalam membeli mobil bekas.
Maka, tidak ada beda antara mobil manual atau matic, asalkan kondisinya masih bagus.
Namun Pepen menjelaskan, kondisi bagus juga tetap ada ukurannya yaitu tahun. Lama tahun pemakaian berpengaruh terhadap kinerja mesin.
Menurut Pepen, jika umur mobil sudah tua maka baiknya memilih mobil transmisi manual. Mobil matic setua apa yang sebaiknya tak dibeli?
"Bila tahun produksinya sudah melewati 20 tahun, saya rasa lebih bijak bila pilih yang transmisi manual karena lebih murah nantinya untuk perbaikan dan segala macam," ucap Pepen kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Saat Memanaskan Mobil Matic, Baiknya Tuas Transmisi di Posisi Ini
Meskipun begitu, bukan berarti calon konsumen dilarang untuk membeli mobil bekas bertransmisi matic.
Calon konsumen disarankan membeli mobil bekas dengan transmisi manual, agar proses penggantian komponen CVT yang rusak tidak merepotkan atau sulit dicari.
Perlu diingat, biaya perawatan mobil dengan transmisi matic memang sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan transmisi manual.
Untuk memastikan agar mobil aman digunakan, pastikan untuk membawa mobil ke bengkel terdekat terlebih dahulu.
Untuk dicek ulang secara keseluruhan, sehingga biaya operasional mobil setelah dibeli nantinya tidak boros.