Rahasia Mobil Matic CVT Lebih Irit BBM dibanding Matic Konvensional, Begini Penjelasan Bengkel Spesialis

Radityo Herdianto,Naufal Nur Aziz Effendi - Senin, 19 September 2022 | 20:00 WIB

Ilustras. Mobil matic jenis CVT lebih irit bahan bakar dibandung matic konvensional, ini rahasianya. (Radityo Herdianto,Naufal Nur Aziz Effendi - )

Otomania.com - Rahasia Mobil Matic CVT Lebih Irit BBM dibanding Matic Konvensional, Begini Penjelasan Bengkel Spesialis.

Belakangan ini sudah cukup banyak pabrikan yang memproduksi mobil matic dengan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission.

Mobil matic CVT ini tentunya punya kelebihan, salah satunya lebih irit bahan bakar dibandingkan matic konvensional.

Hal tersebut tidak lepas dari pengembangan transmisi CVT yang memang untuk mencapai efisiensi bahan bakar.

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic menjelaskan rahasia mobil matic CVT lebih irit BBM dibanding matic konvensional.

"Perpindahan transmisi CVT menjaga putaran mesin agar bahan bakar tetap efisien," bukanya.

Dalam konstruksi transmisi CVT, pembentukan rasio gigi berasal dari diamter sabuk baja (belt).

Ukuran diameter belt diatur dari dua pasang puli dengan permukaan miring dalam sudut tertentu yang akan melebar dan menyempit.

"Permukaan puli yang rata membuat pergeseran belt tidak ada step atau batasan," sebut Hermas.

Baca Juga: Ternyata Tombol Pengunci Tuas Transmisi Matic Jangan Ditekan Terus, Pakailah saat Pindah ke Gigi Ini Saja

"Rasio gigi yang dibentuk terhadap rentang putaran mesin bisa lebih luas dan nyaris tanpa batas menyesuaikan dengan diameter puli," jelasnya.

Ketika mobil melaju di kecepatan rendah, rasio gigi dari ukuran belt yang besar bisa menyempit dalam waktu cepat.

Serta di kecepatan tinggi, rasio gigi bisa terbentuk sampai ke batas terkecil.

"Dengan begitu putaran mesin yang dihasilkan saat mobil melaju bisa lebih rendah," simpul Hermas.

Berbeda dengan transmisi otomatis konvensional dengan konstruksi planetary gear.

"Gerigi dari permukaan gir memiliki jeda yang membatasi pembentukan rasio gigi," ujar Hermas.

"Di kecepatan tinggi, limit dari rasio gigi terkecil akan meningkatkan putaran mesin agar mobil tetap bisa melaju lebih cepat," terangnya.