WR yang masih di bawah umur itu, akhirnya oleh warga yang mengamankannya diserahkan ke aparat Polsek Koja.
Sementara itu, ditemui secara terpisah, Kapolsek Koja AKP Anak Agung Putra Dwipayana, mengatakan.
Bahwa pembacokan sopir taksi online bermula saat WR memesan taksi dari kontrakan tempat tinggalnya di wilayah Cinere, Depok.
WR memesan jasa taksi online menuju Stasiun Tanjung Priok, yang mana pesanannya diterima oleh korban.
Dia kemudian mengubah tujuan, akhirnya ke arah Jalan Plumpang Semper Raya.
"Kronologi kejadian, pelaku memesan taksi online dari Cinere mengarah ke Stasiun Tanjung Priok," kata Agung.
"Namun, pada saat perjalanan dan sampai di Tanjung Priok, pelaku mengubah jalur lagi ke arah Plumpang Semper," imbuhnya.
Memasuki Jalan Plumpang Semper Raya, WR meminta korban untuk menghentikan kendaraannya.
Tanpa sepengetahuan korban, WR diam-diam mulai mengeluarkan celurit di dalam tasnya dan membacok dari arah kursi penumpang.
Baca Juga: Gemetar Ketakutan, Tiga Bocah Diamankan Setelah Bacok Sopir Truk, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
"Karena tidak memiliki uang untuk membayar, pelaku langsung menganiaya korban. Korban (mengalami) luka berat," terangnya.
Agung juga mengatakan, korban masih menjalani perawatan intensif karena mengalami luka di bagian kepala, lengan kiri, dan punggung.
"Sementara korban berada di rumah sakit, sedangkan pelaku dapat diamankan oleh pihak polsek bersama masyarakat, pokdar, dan Bhabinkamtibmas," imbuhnya.
Pelaku pembacokan yang sempat kabur, akhirnya ditangkap di wilayah Rawabadak Utara, dan langsung digiring ke Mapolsek Koja.
Atas perbuatan yang dilakukannya, WR dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sopir Taksi Online Dibacok Penumpang di Koja, Saksi: Sopir Berdarah-darah Minta Tolong",