Jangan Terlalu Lama Pakai Gigi L Pada Mobil Matik CVT, Ini Penyebabnya

Dok Grid - Selasa, 6 Agustus 2024 | 14:24 WIB

Jangan terlalu lama memasukkan tuas transmisi mobil matic di gigi L, ini penyebabnya. (Dok Grid - )

Otomania.com - Jadi salah satu penyebab kerusakan transmisi mobil matik, jangan terlalu lama memposisikan tuas di gigi ini.

Buat sobat Otomania yang sering mengemudikan atau punya mobil matik, harus paham soal satu hal ini.

Saat memasuki tanjakan atau jalan-jalan terjal, biasanya pengmudi mobil matik akan memindahkan posisi tuas ke gigi L (low).

Kalau misalnya belum tahu, posisi L ini berfungsi untuk menahan gearbox di gigi rendah sehingga bisa memaksimalkan torsi mesin.

Nah, yang menjadi catatan, kalau keseringan menahan laju mobil menggunakan gigi rendah dengan putaran mesin tinggi, bisa jadi biang kerok adanya masalah dikemudian hari.

Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana mengatakan, komponen kopling ganda dan clutch disc mobil matik CVT bisa selip karena CVT belt dan pulley bergesekan terus dan overheat.

Baca Juga: Begini Cara Jitu Pakai Mobil Matik di Tanjakan, Transmisi Awet dan Tenaga Nendang 

"Risiko CVT mengalami selip karena kebiasaan pengemudi menggunakan gigi L terus dengan RPM sangat tinggi. Padahal, belum tentu torsi maksimum bisa diraih oleh mesin dengan menahan laju mobil di RPM maksimal mendekati red line," ujar Dika, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, kesalahan umum yang juga kerap dilakukan pengguna mobil matik di kawasan pegunungan yaitu tak memindah posisi gigi transmisi dari D ke N atau P ketika terjebak macet.

"Pengemudi sering menahan posisi gigi transmisi tetap di D atau L dengan di tujuan memudahkan ketika stop and go. Tetapi, cara ini cukup berisiko karena komponen girboks transmisi jadi lebih panas. Jadi, sirkulasi pelumasan oli transmisi lebih lambat dan menimbulkan delay respon shifting gigi terlambat," katanya.

Imron Noorshodiq / GridOto.com
Ilustrasi. Gigi L di mobil matic umum digunakan saat melintasi tanjakan.

Menurut Dika, sebenarnya tak masalah, tetapi risikonya jika kondisi sudah sangat parah gigi transmisi tak dapat di oper.

Hal ini berlaku bagi model transmisi matik konvensional maupun CVT. Bedanya, selip kopling transmisi matic konvensional risiko kerusakan bisa-bisa merembet ke bagian gigi transmisi.

"Kerusakan berat gigi transmisi matik konvensional tidak bisa di oper. Trouble ringan mobil tidak bisa maju atau mundur," ucap Dika.

"Ciri-cirinya setelah memindahkan posisi tuas transmisi mobil matic ke D respon yang diberikan lambat karena ada jeda beberapa detik sebelum konversi tenaga mesin," lanjutnya.

Untuk perbaikan, dia mengatakan, diawali dari flushing oli matik dahulu agar lebih detail memahami beda respons awal gigi transmisi sebelum beralih melakukan pembongkaran komponen transmisi.

Baca Juga: Ini Cara Menggunakan Tombol Pengunci Tuas Transmisi Mobil Matik, Simak