Mitos Seputar Ban Mobil, Tapak Lebar Pasti Berisik? Ban Serep Jangan Diisi Nirtogen? Temukan Jawabannya

Parwata,Angga Raditya - Jumat, 26 Agustus 2022 | 12:00 WIB

Mitos seputar Ban Mobil (Foto Ilustrasi) (Parwata,Angga Raditya - )

Variabel ini yang bisa mereduksi tingkat kebisingan dari ban, termasuk kompon dan teknologi ban mobil yang digunakan.

Baca Juga: Pemilik Mobil Cerdas Harus Tahu Spooring 3D, Ternyata Banyak Banget Kelebihannya 

dexel.co.uk
Ilustrasi udara biasa dan nitrogen dalam ban

2. Isi angin biasa lebih limbung daripada nitrogen

Hal ini kembali lagi ke molekul nitrogen yang padat dan besar dibanding molekul angin biasa.

Dengan karakter besar dan padat, maka nitrogen lebih mudah mengisi ban dan membuatnya jadi kokoh.

“Efeknya ban relatif sulit bergoyang, sesederhana itu,” ucap Johan.

3. Ban serep boleh diisi nitrogen.

Johan menjelaskan, ban serep sebaiknya tidak diisi nitrogen.

“Sifatnya sebagai pendingin, jadi kalau dipakai di ban serep, biasanya karetnya jadi lebih cepat getas,” tuturnya.

4. Ban botak aman dipakai asal enggak hujan.

Yang terjadi ketika ban mulai botak, alur pembuangan untuk air jadi minim, “Bisa aquaplaning parah,” wanti Johan dari Tripanca Tire Service, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

“Grip pun pasti berkurang jauh sekalipun di jalanan kering,” himbaunya.

Beda dengan ban full slick yang memang didesain tapak bannya botak dan punya lapisan karet yang berbeda.