Jangan Memposisikan Tuas Transmisi Mobil Matic di D saat Berhenti, Nyawa Pengemudi Jadi Taruhannya

Parwata,Andhika Arthawijaya - Jumat, 19 Agustus 2022 | 13:00 WIB

Ilustrasi pengoperasian tuas tranmisi mobil matic (Parwata,Andhika Arthawijaya - )

Otomania.com – Jangan Memposisikan Tuas Transmisi Mobil Matic di D saat Berhenti, Nyawa Pengemudi Jadi Taruhannya.

Mobil matic banyak dijadikan pilihan oleh para konsumen karena dianggap lebih praktis.

Alasannya karena mobil matic tidak perlu injak pedal kopling saat pergantian posisi transmisi, khususnya di jalan perkotaan yang padat lalu lintasnya

Soal cara mengemudikannya, enggak sedikit yang beranggapan kalau sering memposisikan tuas di D saat berhenti akan membuat transmisi mobil matic mudah rusak.

Terkait hal tersebut, Aji Prima Barus Nurcahya, Technical Service Division Service Training Department PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memberikan penjelasannya.

“Sebenarnya saat berhenti posisi transmisi di D itu tidak akan membuat transmisi cepat jebol,” bilang Aji kepada Otomotifnet.gridoto.com beberapa waktu lalu.

Masih menurutnya, sebab ketika mobil matic berhenti otomatis putaran mesin akan berkurang, sehingga turbine runner pada transmisi otomatis tidak akan berputar kencang.

Aji juga mengatakan, pada transmisi otomatis juga ada sistem yang membuat transmisi otomatis tetap aman ketika masuk gigi, karena tetap terlumasi.

“Dalam segi panas juga itu juga aman, karena sistem transmisi sudah dilengkapi dengan cooler. Cooler ini akan mengontrol suhu dari minyak pelumas transmisi supaya tetap pada suhu kerjanya,” jelasnya.

Nah, yang dikhawatirkan dari memposisikan mobil matic dengan transmisi di posisi D saat berhenti adalah ketika injakan rem mengendur atau tak sengaja kaki menginjak gas, maka otomatis mobil matic akan melaju.

Baca Juga: Bisa Bahaya kalau Ngerem Pakai Kaki Kiri saat Nyetir Mobil Matic, Begini Kata Pakar Safety

Jadi sebenarnya, tidak dianjurkan memasukkan transmisi di D itu lebih ke arah safety, bukan karena takut transmisinya cepat jebol.

Hal senada juga diungkapkan Hermas Prabowo, punggawa bengkel spesialis Worner Matic, seperti dikutip dari GridOto.com.

“Tuas transmisi matik di D saat berhenti, berpotensi menyebabkan kecelakaan,” ujarnya.

Ketika mobil matic dalam posisi diam dengan tuas transmisi matik di D, otomatis pengemudi harus menahan laju mobil dengan menekan pedal remnya.

Untuk menekan pedal rem, tentunya memerlukan tenaga bila dalam waktu lama secara tidak sadar atau tidak sengaja pedal rem bisa saja terlepas.

Dan dampaknya, kalau pengemudi tidak cepat tanggap bisa saja akan menabrak kendaraan lain atau sesuatu yang berada di depan mobil yang cukup berbahaya.

"Selain itu menekan pedal rem terlalu lama juga malah membuat pengemudi tidak nyaman, kaki lebih cepat pegal," ungkap Hermas.

Jadi tidak benar kalau sering posisikan transmisi mobil matic di D akan membuat transmisi cepat jebol.

Tapi, sangat tidak dianjurkan terlebih dari segi keamanan karena berbahaya bagi keselamatan nyawa kita dan orang lain.