Ada di antara mereka yang melontarkan candaan kalau pekerjaan sebagai pengemudi forklift mungkin membutuhkan gelar PhD.
Ada juga netizen yang berkomentar bahwa universitas di Singapura semestinya menawarkan program gelar sarjana tentang bagaimana menjadi sopir truk di masa depan.
Wajib memiliki gelar sarjana ternyata bukan satu-satunya hal yang jadi sorotan netizen saat menanggapi keberadaan lowongan pekerjaan menjadi sopir truk tersebut.
Dimana, lowongan pekerjaan itu juga menyaratkan pelamar punya pengalaman selama 10 tahun sebagai pengemudi dan bersedia melakukan shift malam serta over time bila diperlukan.
Syarat itu dianggap cukup melelahkan atau tak sebanding dengan upah yang ditawarkan, yakni antara 2.800 dollar Singapura (sekitar Rp30,2 juta) dan 3.800 dollar Singapura (Rp 41 juta) per bulan.
Diungkap oleh AsiaOne, Preethi Engineering menegaskan bahwa daftar syarat pekerjaan menjadi sopir tersebut bukanlah kesalahan ketik dan bahwa posisi tersebut memang membutuhkan gelar sarjana.
Pasalnya, sopir sebenarnya juga diharuskan menghadiri pertemuan dengan pengembang untuk membahas proyek pembangunan.
Namun, informasi pekerjaan tersebut saat itu tidak dijabarkan dalam daftar.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di laman mycareersfuture.gov.sg, Minggu (24/7/2022) siang, Preethi Engineering telah mengubah syarat "gelar sarjana" di lowongan pekerjaan sebagai sopir itu.
Mereka menggantinya dengan kalifikasi apa pun diterima, tapi lebih disukai diploma atau sarjana.
Selain itu, Preethi Engineering juga telah menambahkan tanggung jawab pekerjaan dalam loker tersebut.
Yaitu berupa menginstruksikan pekerja sehari-hari bekerja dan melakukan pertemuan secara teratur.