Ngeri, Tiga Jenis Bahaya Ini Mengincar Anak yang Dibonceng di Depan Pengendara, Ahli Safety Beri Penjelasannya

Dida Argadea,Parwata - Senin, 25 Juli 2022 | 07:00 WIB

Ilustrasi.Bahaya bonceng anak naik motor di depan (Dida Argadea,Parwata - )

Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan, sehingga kita terhindar dari kemacetan dan dapat sampai tujuan lebih cepat.

Baca Juga: Jangan Bikin Pengendara Lain Emosi di Jalan, Segini Jarak Ideal Menyalakan Lampu Sein Sebelum Belok

Konfirmasi

Saat berkendara, kita harus sering melakukan konfirmasi terhadap anak, apakah dia haus, mengantuk, capek dan lainnya. Ketika sering melakukan konfirmasi, kita dapat menemukan masalah pada anak sedini mungkin, sehingga dapat mencegah terjadinya potensi bahaya.

Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk mencegah adanya potensi tersenggol kendaraan lain.

Kontrol Kecepatan

Saat berkendara dengan anak, kita perlu mengontrol kecepatan dalam berkendara. Hal ini ditujukan untuk mencegah anak terpental ke belakang atau berguncang saat kita membuka gas.

Soalnya, pegangan anak belum kuat atau anak tidak siap terhadap pergerakan tiba-tiba sepeda motor.  Selain itu juga untuk mencegah anak terlempar saat bermanuver atau menikung dengan kecepatan tinggi.

Edukasi

Anak-anak perlu diberikan edukasi sedini mungkin tentang keselamatan berkendara dan rambu lalu lintas yang berlaku, sehingga mereka dapat memahami potensi bahaya di jalan raya.

Salah satu cara paling mudah untuk edukasi usia dini, orang tua dapat mengikutkan anak-anak tercintanya belajar di Kids Traffic Park yang terletak di AHM Safety Riding Park (AHMSRP), Deltamas, Cikarang.

Dok AHM
Salah satu kegiatan anak-anak di AHM Safety Riding Park (AHMSRP), Deltamas, Cikarang

Di fasilitas ini, anak-anak diajarkan mengenal rambu-rambu lalu lintas, cara menyebrang jalan yang aman menggunakan jalur penyeberangan, dan cara berinteraksi dengan pengguna jalan lain dengan berbagai alat peraga.

”Setiap orang tua tentunya ingin anak selamat saat berboncengan di jalan raya. Sehingga, perhatian ekstra dan edukasi sejak dini diperlukan agar anak mendapat pengalaman berkendara yang aman dan menyenangkan bersama orangtuanya,” pungkas Johannes Lucky.