“Tadi malam (4/7/2022) saya berada di lbiza dengan teman-teman saya untuk pesta selama istirahat dari MotoGP ini,” jelas Francesco Bagnaia, dikutip dari The-Race.com.
“Kami merayakan dan bersulang bersama untuk kemenangan saya di GP Belanda. Ketika saya meninggalkan disko pada jam 3 pagi (5/7/2022), saya menghadapi bundaran ketika saya berakhir dengan roda depan di parit tanpa melibatkan kendaraan atau orang lain," kata rider berdarah Italia tersebut.
“Namun, tes alkohol yang dilakukan oleh polisi menemukan bahwa kadar alkohol dalam darah lebih tinggi dari yang diizinkan oleh hukum Spanyol. Saya minta maaf atas apa yang terjadi; Saya praktis bukan peminum, dan itu adalah kecerobohan serius yang seharusnya tidak terjadi," lanjutnya.
“Saya meminta maaf kepada semua orang, dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya telah mempelajari pelajaran saya. Jangan pernah berada di belakang kemudi setelah minum alkohol.” pungkas Bagnaia.
Sebagai informasi, pembalap aktif terakhir yang didakwa dengan pelanggaran mengemudi dalam keadaan mabuk adalah mantan pembalap MotoGP Hector Barbera, yang dihentikan oleh polisi pada tahun 2018.
Kejadian itu adalah kedua kalinya Hector Barbera ditangkap karena pelanggaran tersebut, dan dia kemudian kehilangan tunggangannya di Pons Racing di kejuaraan Moto2.