Dicibir Netizen, Buka MyPertamina di SPBU Lebih Aman Daripada Telepon, Begini Jawaban Ahli Elektronika dan Telekomunikasi

Naufal Nur Aziz Effendi - Rabu, 29 Juni 2022 | 17:15 WIB

Aplikasi MyPertamina sempat dicibir netizen karena harus menggunakan hp di SPBU, begini tanggapan ahli elektronika dan telekomunikasi. (Naufal Nur Aziz Effendi - )

Otomania.com - Dicibir netizen, buka MyPertamina di SPBU lebih aman daripada telepon, begini jawaban ahli elektronika dan telekomunikasi.

Aplikasi MyPertamina akan mulai diuji coba mulai 1 Juli 2022 untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Solar.

Uji coba yang dilakukan Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina tersebut bertujuan agar penyaluaran BBM subsidi tepat sasaran.

Selama masa uji coba yang dilakukan di beberapa daerah, masyarakat harus mengakses aplikasi atau situs web MyPertamina lewat ponsel terlebih dahulu ketika hendak membeli Pertalite atau Solar.

Kebijakan ini pun sempat menimbulkan cibiran dari netizen soal keamanan penggunaan HP di area stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Sebab, di SPBU tertera larangan penggunaan ponsel saat pengisian BBM.

Lantas, apakah menggunakan ponsel untuk mengakses aplikasi atau situs MyPertamina di area SPBU tetap aman?

Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, Yuyu Wahyu mengatakan secara teknis, mengoperasikan ponsel untuk mengakses aplikasi MyPertamina untuk membeli Pertalite dan Solar di SPBU, terbilang aman.

Sebab, gelombang elektronik dari koneksi internet ketika mengakses aplikasi MyPertamina, sangat kecil. Sehingga, secara teori, kecil kemungkinan menimbulkan percikan api.

"Setiap hari, kita dihujani gelombang elektromagnetik dari BTS (4G/5G), satelit, TV terestrial, dengan frekuensi yang berbeda-beda," kata Yuyu.

Baca Juga: Harga Asli Pertalite Tembus Rp 17.200 per Liter, Begini Pengakuan Bos Pertamina di Hadapan DPR

"Tetapi selama ini aman karena memang sinyalnya memiliki daya kecil, yakni -100 dBm (decibel-milliwatts). Itu nggak apa-apa. Kalau tidak aman, sudah kebakaran," lanjut Yuyu saat dihubungi KompasTekno, Selasa (28/6/2022).

Yuyu turut menjelaskan, aktivitas memindai barcode dengan kamera ponsel ketika hendak membayar BBM, juga dikalim aman dan tidak menimbulkan api yang bisa memicu kebakaran.

"Secara teknis aman, itu hanya optical atau pakai kamera saja. Jadi tidak ada transmisi power antara BTS/ponsel," kata Yuyu.

Justru, aktivitas yang berbahaya adalah ketika melakukan panggilan telepon di area SPBU. Menurut Yuyu, ketika menerima atau melakukan panggilan telepon seluler, ada transmisi besar yang dipancarkan atau diterima oleh ponsel.

Hal itu senada dengan pernyataan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga (Sub Holding Commercial & Trading Pertamina) Putut Andriatno.

Dihubungi Kompas.com secara terpisah, Putut mengatakan, larangan penggunaan HP di SPBU yang dimaksud, hanya tidak memperbolehkan menerima atau melakukan panggilan telepon saja.

Pertamina menyampaikan bahwa pelarangan penggunaan HP di area SPBU sifatnya untuk mencegah pemakaian ponsel yang tidak bertanggungjawab, yang dapat menimbulkan keadaan darurat seperti percikan api.

"Dapat kami sampaikan, larangan penggunaan portable electronic product adalah untuk panggilan masuk atau keluar," ujar Putut.

Akses aplikasi MyPertamina dan telepon pakai "mode" berbeda

Baca Juga: Mau Beli Pertalite Tapi Belum Daftar MyPertamina, Langsung Registrasi Saja di SPBU Berikut Ini

Yuyu menjelaskan, penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli Pertalite atau Solar dengan melakukan panggilan telepon, memakai "mode" yang berbeda.

"(Keduanya) berbeda. Kalo kita menelepon orang ada transmisi besar lewat BTS. Kalau scan barcode MyPertamina ini beda modenya dan tidak ada transmisi sinyal ke BTS," kata Yuyu.

"Jadi, menurut saya aman (menggunakan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM di SPBU)," jelas Yuyu.

Bahaya penggunaan telepon di area SPBU juga bisa jadi berasal dari perangkat. Misalnya, ada masalah pada komponen baterai ponsel yang menyebabkan munculnya percikan api. Percikan api itulah yang bisa menimbulkan kebakaran.

"Yang saya khawatirkan itu justru apinya itu timbul dari handphone. Mungkin ada bad contact di sekitar baterai, kemudian ada percikan api," kata Yuyu.

"Sedikit saja (ada percikan api) itu kan bisa memicu kebakaran, karena di area SPBU itu ada uap bensin," imbuh dia.

Kendati demikian, Yuyu mengatakan kasus kebakaran di pom bensin akibat ponsel, sebetulnya jarang terjadi. Namun, Yuyu juga tidak dapat menjamin sepenuhnya, bahwa penggunaan ponsel di area SPBU benar-benar aman dan bebas percikan api.

Menurutnya, hingga kini belum ada penelitian empiris yang membuktikan bahwa penggunaan ponsel di area SPBU itu dapat menyebabkan kebakaran atau tidak.

Oleh karena itu, Yuyu menyarankan agar pemerintah melakukan pilot test atau uji coba penggunaan aplikasi MyPertamina di SPBU menggunakan berbagai sampel jenis smartphone yang ada di pasaran.

"Saya juga menyarankan Pertamina untuk melakukan riset dan sertifikasi soal keamanan penggunaan ponsel di area SPBU," kata Yuyu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Buka HP untuk Akses MyPertamina saat di SPBU Diklaim Aman, Angkat Telepon yang Berbahaya