"Karena mengikuti arahan google maps, kemudian masuk ke hutan, jalannya semakin sempit dan semakin curam, bentuk jalannya turunan dan berlumut sudah tidak bisa muter lagi, akhirnya mobilnya ditinggal di situ," tambahnya.
Karena kondisi hutan gelap gulita, wisatawan tersebut memutuskan meninggalkan mobilnya dan berjalan kaki menuju ke hotel.
Dari titik mobil tersebut ditemukan hingga ke Taman Balekambang diperkirakan sejauh 300-500 meter.
Lilik kemudian mengumpulkan warga sekitar untuk mengevakuasi mobil tersebut.
"Caranya dengan diputar balik, kita cari tempat disekitar situ ada sedikit landai, karena kan jalannya turun dan curam, kalau diteruskan nggak bisa, karena di depan ada jembatan hanya muat sepeda motor saja," ujarnya.
Setelah berhasil dievakuasi mobil tersebut kembali dibawa pemiliknya, yang tidak diketahui identitasnya itu.
Jalan Tuguran sebenarnya memang bukan jalan umum, melainkan jalan pintas yang dilalui warga yang menghubungkan Balekambang ke Desa Pancot diseberangnya.
Yang bisa lewat hanya sepeda motor serta kuda wisata karena bisa memangkas jarak kurang lebih sepanjang 2 kilometer.
Menurut Lilik, bisa saja ada faktor lain, karena kondisi sekitar masih hutan alami.
"Mungkin juga ada faktor X, ada cerita yang seperti itu, tapi tidak sering, kalau orang tua bilang mungkin karena ada faktor Xnya tadi, akhirnya diarahkan kesitu," terangnya.
Lilik menuturkan kejadian tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi.
"Dulu ada, tapi sudah lama sekali, cuma cerita saja ada dua kali mungkin, akhirnya pada mengorbankan mobil agar bisa cepat kembali," terangnya.
Lanjutnya, biasanya jalan tersebut sekitar pukul 16.00-17.00 WIB sudah tidak ada lagi warga yang lewat.
Jalan Tuguran hanya dilewati warga saat siang hari, yang mana berangkat sekitar pukul 08.00 WIB dan pulang paling lama pukul 15.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tersesat di Tengah Alas Tawangmangu, Wisatawan Asal Jabar Tinggalkan Mobil, Warga Sempat Gempar,