Otomania.com - Bahan bakar bisa boros karena busi mobil tidak diganti sesuai anjuran pabrikan, ini dua dampak buruk lainnya.
Sebagaimana fungsinya, busi bertugas menghasilkan percikan bunga api yang kemudian menghasilkan pembakaran.
Kondisi busi yang baik dapat menghasilkan percikan bunga api yang besar dan juga cepat.
Namun seiring dengan pemakaian, busi mobil bisa mengalami penurunan performa.
Jika sudah seperti itu, busi mobil harus diganti secara berkala sesuai anjuran pabrikan.
Setidaknya ada 3 alasan kenapa busi harus diganti secara berkala sesuai anjuran pabrikan.
1. Elektroda Busi Aus
Keausan elektroda busi tidak bisa dihindari terutama pada busi nikel.
"Elektroda yang sudah aus ini lama kelamaan akan bikin pengapian enggak lagi sempurna," buka Bahtiar dari bengkel resmi Toyota Auto2000, Kalimalang, Jakarta Timur.
Baca Juga: Busi Jatuh Langsung Rusak dan Tak Bisa Dipakai Lagi? Ini Fakta Benarnya
Jika terus digunakan maka performa mobil bisa turun, jadi sebaiknya dilakukan penggantian dengan busi yang baru.
Sudah jelas, busi sangat berpengaruh terhadap proses pembakaran.
"Busi yang sudah jelek bikin pembakaran enggak berlangsung baik dan ini bikin konsumsi bahan bakar cenderung agak boros," tambahnya.
Berbeda jika busi diganti sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Konsumsi bahan bakar bisa lebih terjaga karena performa busi selalu dalam keadaan baik.
Busi yang kondisinya sudah tidak bagus tetap digunkan membuat pembakaran di ruang bakar terganggu.
"Efeknya bisa bikin emisi gas buang menjadi tinggi," jelas Bahtiar.
Kerak di ruang bakar yang semakin banyak akan membuat emisi gas buang makin buruk.
Agar emisi gas buang tetap baik, ganti busi secara berkala sesuai dengan anjuran pabrikan