Fortuner Diduga Parkir Sembarangan, Keributan Antar Tetangga Tidak Terhindar, Kalau Tahu Sanksinya Bisa Bikin Nangis

Naufal Nur Aziz Effendi - Jumat, 13 Mei 2022 | 17:00 WIB

tangkap layar video yang memperlihatkan seorang pria mengamuk lantaran tetangga memarkirkan Fortuner di pinggir jalan. (Naufal Nur Aziz Effendi - )

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ada konsekuensi kalau mau beli mobil maka harus punya garasi, atau setidaknya menyewa lahan parkir.

“Kita lihat banyak orang yang parkir di jalan-jalan kecil, di perkampungan yang seharusnya mereka belum pantas punya mobil karena tidak punya garasi,” ucap Jusri saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

“Jangan pernah mengambil badan jalan, apalagi yang jalannya sempit,” lanjutnya.

Adapun bagi warga setempat yang menemukan tetangga parkir mobil sembarangan atau di badan jalan, baiknya segera melapor kepada ketua rukun tetangga (RT) ataupun rukun warga (RW).

“Silakan laporkan ke pengurus perumahan atau RT/RW terlebih dahulu. Petugas kepolisian baru akan melakukan razia terhadap parkir liar jika sudah menerima laporan dari (RT/RW), dalam artian hal tersebut tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.

Aturan dan Sanksi

Setiap daerah memiliki aturan dan sanksi yang berbeda mengenai perparkiran.

Khusus di Jakarta, aturan tentang perparkiran juga tertuang dalam Pasal 140 Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2012 tentang Perparkiran (Perda DKI Jakarta 5/2012), yang berbunyi:

(1) Setiap orang atau badan usaha pemilik kendaraan bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi.
(2) Setiap orang atau badan usaha pemilik kendaraan bermotor dilarang menyimpan kendaraan bermotor di ruang milik jalan.
(3) Setiap orang atau badan usaha yang akan membeli kendaraan bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi untuk menyimpan kendaraannya yang dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan garasi dari kelurahan setempat.
(4) Surat bukti kepemilikan garasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi syarat penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kepemilikan kendaraan bermotor diatur dengan peraturan gubernur.

Untuk sanksinya, telah dijelaskan pada Pasal 62 ayat 3, yang berbunyi:

“Terhadap Kendaraan Bermotor yang berhenti atau Parkir bukan pada tempatnya dapat dilakukan penindakan sebagai berikut:

Baca Juga: Mobil Parkir Sembarangan Menghalangi Garasi Tetangga Siap-siap Kena Derek, Dendanya Bisa Bikin Nangis

  1. penguncian ban Kendaraan Bermotor.
  2. pemindahan kendaraan dengan cara penderekan ke fasilitas Parkir yang sudah ditetapkan atau ke tempat penyimpanan Kendaraan Bermotor yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.
  3. pencabutan pentil ban Kendaraan Bermotor.

Tak hanya itu, parkir di pinggir jalan juga dianggap mengakibatkan gangguan pada fungsi rambu lalu lintas dan marka jalan.

Dalam Undang-Undang No.22 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) telah di jelaskan sanksinya, yakni pada Pasal 275 yang berbunyi:

Setiap orang yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, fasilitas Pejalan Kaki, dan alat pengaman Pengguna Jalan, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral, Video Warga Cekcok gara-gara Parkir Mobil di Pinggir Jalan