Punya Kelebihan, tapi Jalur Pansela Jarang Dilalui Pemudik, Pakar Transportasi Ungkap Penyebabnya

Naufal Nur Aziz Effendi - Rabu, 11 Mei 2022 | 12:00 WIB

alur Pansela yang sepi pemudik saat arus mudik Lebaran 2022 kemarin. (Naufal Nur Aziz Effendi - )

"Jalur penghubung antara utara dengan selatannya belum bagus," kata Djoko, dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/5/2022).

"Misalnya, lewat Garut. Garut hari biasa saja macet. Kemudian Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi), dari lima ruas, baru dua ruas yang sudah jadi," ujar Djoko.

Selain itu, Djoko menilai persoalan lain dalam membangun jalur penghubung antara jalur Pantura dan Pansela untuk memecah arus mudik adalah kondisi geografis.

Djoko mengatakan, persoalan lain dalam pembangunan jalur pansela adalah bentang alam atau kontur yang berbukit-bukit serta berkelok-kelok.

Kondisi itu membuat pembangunan jalur pansela membutuhkan upaya lebih jika akan untuk dijadikan jalan empat lajur.

Selain itu, lanjut Djoko, persoalan lainnya adalah kendala pembebasan lahan yang menyita waktu.

Hal itu terbukti dengan pembangunan ruas tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) yang sempat ditunda lantaran terkendala soal pembebasan lahan.

Di samping Cigatas, ada proyek tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang juga dinilai krusial dalam mendistribusikan pemudik dari utara ke selatan. Namun, sampai saat ini pembangunan jalur itu belum rampung.

Djoko memperkirakan, setidaknya butuh dua hingga tiga tahun lagi hingga seluruh jalan penghubung antara kawasan pantai utara dan selatan Jawa bisa beroperasi optimal.

"Kalau menggunakan arteri, ya pasti macet. Kalau itu (tol) sudah rampung, masalah selesai," ucap Djoko.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kendala di Balik Jalur Pansela yang Indah tapi Sepi Pemudik Lebaran