Otomania.com - Bikin Deg-degan, Nasib Trek Sirkuit Formula E Jakarta di Ancol Setelah Selesai Dibangun, Ini Proses Berikutnya.
Sirkuit Formula E Jakarta di Ancol akhirnya telah selesai dibangun dari mulai pengerjaannya pada Februari 2022 lalu.
Sirkuit Formula E Jakarta sepanjang 2,4 kilometer tersebut kini tinggal menyelesaikan instalasi fasilitas pendukung.
Dan kini harus deg-degan karena setelah lintasan selesai, proses berikutnya adalah homologasi dari FIA sebelum menggelar balap Formula E Jakarta pada awal Juni nanti.
Ahmad Sahroni selaku Chairman Organizing Committee Jakarta E-Prix 2022 mengatakan.
Bahwa pihaknya optimis, sirkuit Ancol bisa mendapatkan homologasi yang dibutuhkan.
“Sirkuitnya sendiri sudah disetujui (oleh FIA), tinggal menunggu sertifikasi homologasi keluar jelang balapan nanti,” ujarnya di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Pendapat yang serupa diutarakan oleh Gemma Roura Serra, Event Director Jakarta E-Prix dari Formula E Operations (FEO).
Gemma percaya sirkuit Ancol tidak perlu banyak perubahan, karena nyaris seluruh persiapan terkait desain sirkuit sudah selesai sebelum sirkuit dibangun.
Baca Juga: Harga Tiket Balap Formula E Jakarta Diumumkan, Resmi Dijual Bulan Mei, Lebih Murah Dari MotoGP?
“Ketika kami mendesain sirkuit, kami akan mengetesnya terlebih dulu menggunakan simulasi komputer,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
“Sehingga kami tahu semua akan sesuai standar ketika mulai membangun sirkuit, penyesuaian tetap mungkin terjadi tapi biasanya hanya hal-hal yang sangat kecil,” imbuh Gemma.
Wanita yang juga menjabat sebagai Strategic Event Planning FEO itu mengatakan, homologasi sendiri akan diberikan pada minggu yang sama dengan balapan.
Ia memastikan, bahwa tenggat waktu tersebut tidak terlalu lambat, melainkan sebuah hal yang normal untuk balapan di sirkuit non-permanen.
Gemma menjelaskan, personil FIA biasanya datang di awal minggu balapan untuk mengecek kondisi, kelengkapan, dan kesiapan sirkuit sebelum memberikan homologasi.
“Homologasinya sendiri adalah untuk FIA Grade 2, yang cocok berdasarkan kecepatan dari mobil yang kami gunakan,” ujar Gemma.
Menjadi menarik, lantaran homologasi untuk sirkuit Formula E sebelumnya adalah FIA Grade 3E.
Menurut aturan FIA Appendix O 2021, sirkuit dengan homologasi FIA Grade 3E adalah untuk mobil listrik dengan rasio berat/tenaga antara 2-3 kg/hp.
Namun, aturan tersebut tampak berubah dengan kehadiran mobil balap Formula E Gen 3 tahun depan yang lebih bertenaga dan ringan ketimbang sebelumnya.
Karena dalam aturan yang sama, kini tertulis homologasi baru yaitu FIA Grade 2E, untuk mobil listrik dengan rasio berat/tenaga antara 1-2 kg/hp.
Dengan tenaga maksimal 470 dk dan berat 840 kg, mobil balap Formula E Gen 3 memiliki rasio berat/tenaga sebesar 1,7 kg/hp yang cocok dengan tingkat homologasi FIA Grade 2E tersebut.