Terdapat dua jenis lampu uap sodium, yaitu tekanan tinggi (HPS) dan tekanan rendah (LPS) yang biasanya digunakan pada JPU karena lebih hemat energi.
Lampu sodium dipilih sebagai PJU karena mereka hanya menghasilkan cahaya pada frekuensi yang terlihat oleh mata manusia.
Sedangkan bola lampu, seperti pijar menciptakan cahaya di semua frekuensi, dari inframerah hingga UV.
Pencahayaan spektrum penuh ini pada dasarnya membuang-buang daya.
Lampu sodium bertekanan rendah mengeluarkan cahaya kuning karena hanya menghasilkan satu panjang gelombang cahaya kuning dan menimbulkan keluaran cahaya yang kurang intens.
Sementara lampu sodium bertekanan tinggi banyak digunakan dalam pabrik, tempat parkir, area keamanan dan beberapa lampu jalan.
Jenis cahaya uap sodium ini menghasilkan spektrum cahaya yang lebih luas daripada versi tekanan rendah, membuatnya lebih cerah dan kurang berwarna oranye.
Lampu sodium bertekanan tinggi masih mengeluarkan cahaya kekuningan, tetapi merkuri di dalam cahaya membantu mengimbangi cahaya kuning itu dengan sedikit emisi warna putih atau biru muda.
Pernahkah #SahabatPUPR bertanya-tanya kenapa cahaya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) umumnya berwarna kuning bukannya putih seperti lampu penerangan di rumah?#SigapMembangunNegeri pic.twitter.com/LeSwNCKZ24
— Kementerian PUPR (@KemenPU) April 12, 2022