Kemudian, jalan tol Jakarta-Cikampek yang dimulai dari KM 48 hingga KM 50 yang mengalami perubahan dari lima jalur menjadi tiga jalur.
Lalu, jalan tol Jakarta-Cikampek KM 31-KM 37 yang berubah dari empat jalur menjadi tiga jalur.
Berikutnya, jalan tol Jakarta-Cikampek KM 70 hingga KM 72, yang mengalami penyempitan dari tiga jalur menjadi dua jalur.
Kemudian, arus balik arah Jakarta dari KM 54, yang semula lima jalur menjadi tiga jalur.
"Ini adalah potensi-potensi perlambatan dan juga potensi kemacetan yang harus kita urai. Karena tahun ini kita melihat bahwa yang akan mudik sangat besar," papar Listyo Sigit Prabowo.
Sebelumnya, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2022 akan dimulai pada 29-30 April.
Sedangkan puncak arus balik akan terjadi pada 7-8 Mei 2022.
“Untuk mudik puncaknya tanggal 29 dan 30 (April), sedangkan baliknya tanggal 7 dan 8 (Mei),” ujar Kabagops Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi kepada wartawan, Jumat (8/4/2022).
Korlantas, imbuh Eddy, sudah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi kemacetan pada saat puncak arus lalu lintas Lebaran 2022.
Lokasi yang berpotensi menimbulkan kemacetan adalah titik nasional hingga wisata.
“Antisipasi sudah disiapkan skenarionya, mulai dari situasi normal, padat, macet sampai dengan situasi emergency,” ungkap Eddy.
Eddy mengatakan pihaknya segera menyiapkan skema agar meminimalisir terjadinya kemacetan di ruas jalan tersebut. Namun, mereka masih belum merinci perihal cara bertindaknya.
“Titik-titik potensi kemacetan tetap ada di ruas jalur arteri/nasional, tol, dan wisata. Namun demikian Polri sudah menyiapkan skema cara bertindaknya,” beber Eddy.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul ENAM Penyempitan Jalur di Tol Japek dan Jakarta-Merak Ini Berpotensi Macet Saat Arus Mudik Lebaran