Terakhir Berjumpa Bawa Toyota Innova Bareng Kekasih, Tubuh Mahasiswa UB Ditemukan Tak Bernyawa di Semak-semak, Mobil Korban Raib

Parwata - Minggu, 17 April 2022 | 11:00 WIB

Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa Kedokteran UB Malang yang tewas diduga dibunuh di Pasuruan. (Parwata - )

Otomania.com - Terakhir berjumpa bawa Toyota Innova bareng kekasih, tubuh mahasiswa UB ditemukan tak bernyawa di semak-semak, mobil korban raib.

Terkait kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya), Bagus Prasetya Lazuardi, Toyota Innova dan ponsel yang digunakan korban belum ditemukan.

Maka dari itu Polisi mulai memeriksa CCTV di sekitar lokasi ditemukannya jasad Bagus.

Melansir dari Surya.co.id, fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya).

Meski jasad Bagus ditemukan di semak-semak lahan kosong di Jalan Raya Surabaya-Malang, namun pembunuhan diduga dilakukan di lokasi berbeda.

Menurut Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto, membeber dugaan korban dihabisi di lokasi berbeda dengan TKP penemuan jasadnya,

"Sebab, posisi mayat korban tidak jauh dari jalan raya, serta disembunyikan ke dalam semak-semak," kata Adhi melalui sambungan telepon, Kamis (14/4/2022).

Namun, Adhi menuturkan, perlu penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut. Terbaru, polisi mulai memeriksa CCTV di sekitar lokasi penemuan jasad Bagus.

"Kami periksa CCTV yang sekiranya lokasi tidak jauh dari lokasi penemuan mayat mahasiswa jurusan kedokteran ini," kata Adhi, sapaan akrab Kasatreskrim Polres Pasuruan, Jumat (15/4/2022).

Baca Juga: Driver Taksi Online Luka Serius di Kepala, Ulah Begal Modal Martil, Begini Kronologinya

Dia mengatakan, ada beberapa CCTV yang akan diperiksa, termasuk yang dari arah Tol Purwodadi.

"Barangkali akan ada petunjuk dari rekaman CCTV itu," lanjut Kasatreskrim.

Kasat menyebut, barang bukti sekecil apapun sangat penting dalam pengungkapan kasus ini secara utuh.

"Kami mohon doa dan dukungannya, agar pelaku bisa segera ditangkap dan kasus terungkap," jelasnya.

Saat jasad Bagus ditemukan, polisi hanya menemukan uang senilai Rp 150.000. Tidak ada satupun identitas korban yang ditemukan di lokasi.

Identitas korban baru diketahui, setelah polisi melakukan pemeriksaan sidik jari melalui Mobile Automatic Multi Biometric Identification Sistem (MAMBIS).

Sementara barang berharga korban seperti mobil Toyota Innova dan ponsel, dipastikan tidak ada di lokasi.

"Untuk sementara, yang belum ditemukan adalah mobil dan handphone pribadi mili korban," jelas Adhi.

Dijelaskan Adhi, saat ditemukan, korban hanya memakai jam, sabuk dan pakaian lengkap. Serta ada uang tunai Rp 150 ribu.

Baca Juga: Tahun Lalu Jadi Korban Begal, Tangisan Diver Ojol Pecah Seketika saat Didatangi Polisi Bawa Honda Vario

Seperti diketahui, terakhir kali, Bagus diketahui tengah membawa mobil Innova saat mengajak jalan bersama sang kekasih TS (inisial).

Dr Tutit Lazuardi, Sp.OG (K), ayah Bagus mengaku bertemu terakhir dengan Bagus pada Minggu (3/4/2022).

Saat itu Bagus akan kembali ke Malang, lalu dr Tutit mengantarkannya sampai ke Blitar.

Pada Kamis (7/4/2022), Bagus diketahui buka puasa bersama dengan temannya, berangkat pada pukul 16.00 WIB dan pulang pukul 21.00 WIB. Setelah itu tidak ada kabar dari Bagus.

"Tahunya hari Jumat, besoknya kan harus jemput ibunya, tapi kok tidak datang. Dihubungi tidak bisa," ungkap dr Tutit.

Keterangan Tutit ini diakui TS, pacar Bagus.

Dari keteraan TS ke polisi menyebutkan, perempuan asal Malang ini mengakui ia bertemu dan keluar dengan Bagus Prasetya Lazuardi pada Kamis (7/4/2022) menggunakan mobil Toyota Innova milik Bagus.

TS mengaku hanya jalan-jalan lalu makan bersama. Setelah itu Bagus mengantarkannya pulang, lalu berpamitan.

TS tidak mengetahui apakah Bagus Prasetya akan bertemu dengan orang lain atau tidak, serta tujuannya kemana.

Hasil Autopsi

Sebelumnya diberitakan, seorang warga menemukan mayat tak dikenal dalam kondisi sudah membusuk di salah satu pekarangan kosong di Dusun Krajan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (12/4/2022) pukul 08.30 WIB.

Dari hasil autopsi jenazah Bagus yang dilakukan di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong menunjukkan tanda-tanda janggal penyebab kematian Bagus. Ditemukan ada bekas luka kekerasan.

"Dari dokter yang melakukan autopsi disimpulkan jika BLP ini mengalamai kekerasan benda tumpul di bagian dada, sehingga paru-parunya mengempis," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, Rabu (13/4/2022).

Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernafas karena paru-parunya mengempis. Hal itulah yang membuat korban meninggal.

"Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.

Hingga berita diunggah pada Jumat (15/4/2022) polisi belum mengungkap pelaku serta motif di balik pembunuhan tersebut.

Keluarga tak menuntut

DR Tutit, ayah Bagus tidak mau membebani kepolisian dengan menuntut harus terungkap. Sebab jika dirinya masih bersikap tidak terima dengan kenyataan ini, justru akan memberatkan Bagus.

Dokter kandungan yang terkenal di Tulungagung ini begitu mengiklaskan kepergian anaknya.

"Orang hidup, ada 3 hal yang sudah dipastikan: jodoh, rezeki dan ajal. Saya sudah menerima," ucap dr Tutit, Rabu (13/4/2022).

Dr Tutit berharap putranya mendapatkan jalan yang baik, apalagi meninggal saat puasa.

Agar jalannya dimudahkan, maka orang tuanya harus mengampuni dosanya serta mengikhlaskan kepergiannya.

Sebagai ayah, dr Tutit mengaku berat namun tetap menerima kenyataan ini. Bahkan ayah empat anak ini menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada polisi.

"Apapun hasilnya, anak saya tidak kembali. Saya harus mengkhilasnya supaya dia dapat jalan di akhirat," ucapnya.

Bagus adalah anak ke-2 dari empat bersaudara, dan satu-satunya anak laki-laki. Sosoknya selama ini dikenal baik dan pediam.

Selama ini dr Tutit mengaku tidak pernah mendengar masalah dari anaknya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul UPDATE Lokasi Mahasiswa Kedokteran UB Dibunuh, Polisi Periksa CCTV, Mobil dan Ponsel Belum Ditemukan,