Artinya, biaya motor listrik untuk menempuh jarak sejauh 100 km cuma membutuhkan Rp 4.500.
"Tentunya ini penghematan dari sisi driver, biasanya kan driver kalau menyisihkan pendapatannya dikurangi bensin berapa, ini kita jamin lebih besar saving-nya," sambungnya.
Selain memiliki biaya lebih murah, motor listrik juga lebih efisien dan tidak memakan banyak waktu saat proses isi ulang baterai.
Pasalnya, dengan teknologi swap baterai kosong yang ada di dalam motor bisa diganti dengan baterai yang sudah terisi penuh.
Di lain sisi, PLN mulai mendukung penggunaan kendaraan listrik dengan sejumlah program.
Seperti, pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga transformasi pembangkit listrik dari PLTU ke PLT EBT.
"Nah, yang jadi pertanyaan, kapan pembangkit itu beralih ke pembangkit EBT? Dengan kerja sama ini jadi salah satunya yang mendorong agar transformasi tersebut terakselerasi," pungkas Hikmat.
Baca Juga: Gandeng Electrum, Carsome Berinvestasi di IKN untuk Percepatan Penggunaan Motor Listrik