Sukses MotoGP, Sirkuit Mandalika Mau Gelar Balap F1? Masih Jauh! Ini Alasannya

Parwata - Selasa, 29 Maret 2022 | 20:46 WIB

Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.(Foto: MotoGP.com) (Parwata - )

Otomania.com – Sukses Gelar MotoGP, Ini Alasannya Sirkuti Mandalika Belum Siap Gelar Balap F1.

Seperti diketahui Sirkuit Mandalika telah berhasil menggelar balap motor MotoGP Indonesia 2022.

MotoGP Indonesia 2022 sukses di gelar di Sirkuit Mandalika pada beberapa waktu lalu, tepatnya Minggu (20/03).

Gelaran MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika tersebut sekaligius menjadi seri kedua MotoGP Musim 2022

Melansir dari Kompas.com, bertepatan dengan gelaran MotoGP Mandalika, Formula 1 (F1) memulai musim ini dengan seri pertama GP Bahrian.

Menyinggung soal venue F1, mungkinkah Sirkuit Mandalika menggelar ajang balap mobil single seater paling bergengsi di dunia itu?

Dilansir dari TribunLombok, Muhammad Safril Sarwono selaku Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) memberikan tanggapan soal ini.

Sarwono mengatakan, menggelar balap F1 di Sirkuit Mandalika tidak akan bisa dalam waktu dekat. Dijelaskan oleh Sarwono, Sirkuit Mandalika belum memenuhi standar penyelenggaran balapan F1.

"Jika secara kasar, standar Sirkuit Mandalika untuk gelaran mobil Formula One sangat jauh," kata Sarwono saat melakukan pengecekan di Sirkuit Mandalika Jumat, (25/3/2022). Apa sebabnya?

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Masuk Daftar GT World Challenge Asia, MGPA Lakukan Negosiasi Akhir Dengan FIA

Baik sirkuit untuk balap F1 maupun MotoGP harus masuk dalam kategori grade A sesuai Standar For Road Racing Circuits (SRRC).

Sirkuit dengan grade A harus memiliki panjang 4,3 km atau 4,5 km. Lalu, minimal harus bisa digunakan untuk 10 putaran.

Secara keseluruhan, Sirkuit Mandalika memiliki panjang 4,31 km dan sudah tergolong kategori grade A.

Namun, untuk beberapa faktor lainnya masih belum bisa dipenuhi Sirkuit Mandalika.

Keselamatan

Sirkuit Mandalika hanya baru bisa menangani keselamatan pembalap motor saja. Hal tersebut diukur melalui pintu evakuasi yang sangat kecil.

"Pintu evakuasi di Sirkuit Mandalika masih kecil, bila ingin menggelar Formula One, jelas pintu evakuasinya harus lebar, dan muat mobil Formula One," ucap Sarwono.

Terutama kendaraan penyelamat untuk mobil F1 yang crash dan tidak dapat didorong atau dijalankan.

Sirkuit Mandalika harus memiliki crane atau alat pengangkat mobil seperti termuat dalam standar Federation Internationale de l'Automobile (FIA).

Baca Juga: Bisa Gesekan Sikut ke Aspal Saat Hujan, Fabio Quartararo Puji Grip Aspal Sirkuit Mandalika, Sayang Telat Sadar

Biaya Lisensi

Adapun biaya lisensi F1 tidaklah murah dan jauh lebih mahal dari lisensi MotoGP.

Dikutip dari Reuters, untuk biaya rata-rata lisensi Formula 1 senilai 30,6 juta dollar AS (Rp 418 Milliar) untuk Eropa, dan 40 Juta dollar AS (Rp 547 milliar) untuk luar Eropa per musim.

Jika Indonesia khususnya di Sirkuit Mandalika ingin mengadakan balap F1, maka harus merogoh kocek sebesar 40 juta dollar AS.

Ini berbeda jauh dengan lisensi balap MotoGP yang hadir di Sirkuit Mandalika, yang hanya membutuhkan 9 juta Euro atau 9,7 juta dollar AS (Rp 122 milliar) per musim.

Meski demikian, Sirkuit Mandalika tetap akan mengadakan balapan roda empat dari kunjungan FIA.

Kedatangan Sarwono ini, juga termasuk homologasi Sirkuit Mandalika yang di bulan Oktober mendatang akan menggelar GT World Challenge Asia.

"Setelah sebelumnya kami mendapat homologasi Federasi Motor Internasional (FIM), kami kedatangan inspektor dari FIA untuk menguji kelayakan Sirkuit Mandalika di balapan roda empat," pungkas Sarwono.

Baca Juga: Tribun MotoGP Mandalika Penuh Sesak Ternyata Bukan Yang Paling Ramai di Asia Tenggara, Negara Ini Juaranya

Pertemuan Stefano Domenicali dengan Pemrov NTB

President and CEO of Formula 1 Stefano Domenicali sempat bertemu dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat NTB Ridwan Syah, mewakili Pemrov NTB.

Pertemuan tersebut terjadi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada akhir Desember 2021 lalu. Mereka membicarakan soal potensi gelaran F1 di Sirkuit Mandalika.

Dilansir dari Antara, Ridwan Syah menyebut ada beberapa persyaratan teknis lain yang perlu dipenuhi Sirkuit Mandalika.

Beberapa di antaranya, yakni automatic signaling system untuk Marshall, penambahan 26.000 ban bekas (dari Kementerian Industri) dari yang tersedia sekitar 14.000.

Lalu, pelebaran pit garage dengan penggabungan garasi yang ada sekarang dan beberapa peningkatan lain di fasilitas pendukung sirkuit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Sirkuit Mandalika Belum Siap Gelar Balapan F1",