Beruntungnya, pengemudi tersebut dapat menyelamatkan diri sebelum mobilnya hanyut.
Terkait kejadian itu, Jusri Pulubuhu, selaku Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, pengemudi yang melintas dengan kecepatan yang cukup tinggi saat atau setelah hujan pasti akan kehilangan kendali, karena hujan membuat permukaan jalan jadi licin.
“Kalau hal ini tidak disikapi oleh pengendara, maka jarak pengereman akan jauh dan bisa hilang kendali yang diawali dengan slip,” ujar Jusri ketika dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Dilanjutkan oleh Jusri, pengemudi juga harus memperhatikan, setelah melewati genangan air.
Sistem pengereman akan basah sehingga berpotensi memengaruhi kemampuan kendali kendaraan. Jadi, jangan langsung tancap gas pada kendaraan.
“Kontruksi rem yang masih basah akan berdampak pada kemampuan pengereman, perlu beberapa saat bergerak pelan agar kontruksi rem kembali normal,” kata Jusri.
Selain itu, ada satu bagian yang harus diperhatikan demi keselamatan saat berkendara yakni kondisi ban.
Menurut Jusri, hal tersebut penting karena berhubungan langsung dengan jalan yang licin.
“Pastikan ban itu layak jalan, layak dioperasikan. Tekanan air pada ban harus sesuai dengan parameter ideal, telapak ban tidak boleh kurang 2 ml dari Tread Wear Indicator (TWI), umur ban yang sudah lebih 4 tahun sebaiknya segera diganti,” katanya.
Baca Juga: Tragis, Pajero Hantam Pagar Jembatan Nyebur Ke Sungai, Suami dan Tiga Anak Tak Tertolong
Jusri juga mengingatkan, ketika berkendara pada musim hujan sebaiknya selalu memperhatikan keamanan dan kenyamanan.
Pilihlah rute yang aman untuk dilewati ketika musim hujan, dan jangan lupa untuk rutin mengecek kondisi kendaraan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pajero Tercebur ke Sungai Akibat Hindari Genangan Air",