"Justru bambu adalah material yang mudah terurai oleh tanah," jelas Aziz.
Adapun penggunaan material bambu sebagai lapisan bawah aspal sirkuit Formula E, sudah diusulkan oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pramata selaku kontraktor.
Pemilihan material ini dikarenakan kondisi tanah yang digunakan untuk membangun sirkuit Formula E, merupakan tipe tanah berlumpur.
Sehingga bambu dinilai jadi material yang cocok, mengingat sifatnya yang tahan air dan mampu menahan beban.
Enggak cuma itu, pemilihan material ini juga didasari dengan waktu pengerjaan sirkuit Formula E yang tergolong singkat.
Mengingat pengerjaannya baru dimulai pada 3 Februari 2022 dan ditargetkan rampung pada 28 Maret 2022 mendatang.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dukung Penggunaan Bambu Untuk Sirkuit Formula E, PKS: Sudah Diuji Keandalannya Untuk Tol.