Menurutnya, pada oli sebenarnya sudah ada kandungan 9 macam aditif yang komposisinya diatur sehingga paling optimum.
"Takutnya aditif yang akan ditambahkan ke oli itu justru tidak kompatibel dengan aditif yang sudah ada di dalam oli," tuturnya.
Jika tidak kompatibel, penambahan aditif justru akan memicu dan mempercepat kerusakan oli.
Selain itu ia juga menuturkan, penggunaan oil booster memang ada yang membuat mesin terasa lebih enteng, namun muncul pertanyaan lagi di baliknya.
"Pertanyaannya sampai kapan oil booster itu bekerja optimal. Misalkan hanya terasa enteng di 500 km pertama penggunaan, selebihnya oli malah jadi rusak. Kan jadi rugi," tambahnya.
Karena hal tersebut, makanya penggunaan oil booster tidak disarankan oleh ahli.
Ditakutkan aditif yang ditambahkan tidak kompatibel dan malah merusak oli.