Demi keamanan berkendara, Johanes menganjurkan pengendara agar lebih memperhatikan cara penggunaan tali pengunci helm yang benar ketimbang mempermasalahkan jenisnya.
"Misalnya saat mengunci talinya, pastikan harus ketat dengan jarak sampai menjepit atau mencekik satu jari tangan pengendara di bawah dagu. Jika begitu, helm tidak akan lepas saat kecelakaan," ungkapnya.
Johanes menyebut, penggunaan strap helm jenis micromatic juga ditentukan dari berbagai faktor yang pernah ia survei.
Hasil survei pun menyebutkan bahwa micromatic strap (microlock) lebih disukai konsumen, karena kemudahannya dalam penggunaan sehari-hari.
Bukan berarti hal ini mengesampingkan sisi keamanan, sebab strap micromatic menurutnya tidak kalah aman dibanding double d ring.
Selain itu, tingkat keamanan strap jenis micromatic juga terus dikembangkan NHK dengan penggunaan material baja kelas atas.
Tujuannya tidak lain adalah demi meningkatkan kekuatan micromatic, agar bisa setara dengan double d ring.