Aktivitas pernafasan orang yang mengendarai kendaraan roda dua tanpa mengenakan jaket akan berjalan tidak normal.
Hal ini disebabkan karena adanya tekanan udara dari luar bagian dadanya.
"Padahal, saat menghirup udara terdapat berbagai kuman atau partikel jahat yang ikut terbawa ke dalam paru-paru. Maka itu, udara dan partikel jahat itu harus dikeluarkan, yakni ketika menghembuskan nafas," kata Agus.
Agus menambahkan, saat berkendara, bagian dada memerlukan perlindungan, seperti jaket atau rompi pelindung.
Sehingga, aktivitas bernafas dapat tetap berjalan normal selama berkendara.
"Kalau dikatakan korelasi langsung dengan penyakit paru-paru basah, ya tidak ada. Tapi, tanpa menggunakan jaket ini meningkatkan risiko. Misalnya, ada kuman masuk, tapi kemampuan bernafasnya terhambat, kumannya mengendap,” ujar Agus.
Menurutnya, tidak mengenakan jaket saat mengendarai motor tidak langsung dirasakan, tapi bersifat akumulatif.
Agus juga menjelaskan, bahwa paru-paru basah sendiri merupakan istilah dari salah satu jenis penyakit pada paru-paru. Penyakit lain yang juga bisa timbul adalah tuberculosis (TBC).
"Penyakit paru-paru basah itu pemahaman orang awam saja. Tapi secara terminologi, maksudnya adalah peradangan di bagian paru-paru karena kuman," kata Agus.
Baca Juga: KYT Luncurkan Helm Baru di Amerika Serikat, Bakal Dijual di Indonesia Juga?