Otomania.com - Gara-gara drat slek, busi mobil bisa copot saat mesin hidup, ternyata penyebabnya sering dilakukan pemilik dan mekanik.
Pemasangan kembali busi mobil setelah dibersihkan dari kotoran atau saat penggantian dengan yang baru kelihatannya memang mudah.
Tetapi saat pemasangan busi, enggak jarang pemilik mobil atau mekanik yang terlalu berlebihan saat mengencangkannya kembali.
Ternyata, busi mobil yang pemasangannya dikencangkan secara berlebihan bisa menimbulkan efek negatif.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Yayan Sugiana, dari bengkel Masudah Motor spesialis mobil BMW yang bermarkas di Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Busi mobil yang dikencangkan berlebihan itu sangat enggak dianjurkan," buka Yayan.
Sebab, pemasangan kembali busi dengan mengencangkannya secara berlebihan akan memiliki risiko.
Lantas, seperti apa risiko yang ditimbulkan akibat pemasangan busi terlalu kencang tersebut?
Baca Juga: Enggak Kaget Lagi, Ternyata Ini Alasan Busi Toyota Avanza Baru Harganya Rp 1,78 Juta
"Saat mengencangkan busi berlebihan pakai tangan maka risiko membuat drat busi slek," jelasnya.
Dan jika drat mengalami slek, hal ini membuat busi mobil menjadi tidak kencang.
Akibat kondisi tersebut, bisa membuat busi rawan copot saat mesin mobil hidup.
"Selain itu, keramik di dalam busi rawan retak, bisa bikin api busi bocor dan pembakaran mesin tidak bagus," tambahnya
Baca Juga: Biaya Ganti Busi Toyota Avanza Baru Tembus Rp 1,78 Juta, Kalau Daihatsu Xenia Berapa Harganya?
Yayan kemudian menjelaskan bagaimana cara memasang busi yang benar untuk menghindari drat busi slek.
"Sebaiknya, saat kencangkan busi idealnya harus pakai kunci torsi di angka 35-45 Nm," jelasnya.
"Kalaupun tidak punya kunci torsi, saat busi sudah agak kencang, putar kunci busi 180 derajat saja sudah cukup," tutup Yayan.