Awas Nyangkut, Begini Akibatnya Kalau Sering Telat Ganti Oli Transmisi Matic

Nabiel Giebran El Rizani,Parwata - Selasa, 16 November 2021 | 07:00 WIB

Ilustrasi tuas transmisi matic Pajero sport (Nabiel Giebran El Rizani,Parwata - )

Otomania.com - Awas nyangkut, begini akibatnya kalau sering telat ganti oli transmisi matic.

Transmisi matic pada mobil bisa bermasalah, jika sembarangan dalam melakukan perawatannya.

Masalah tersebut, seperti proses perpindahan transmisi matic nyangkut atau tertahan.

Disampaikan oleh Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel Worner Matic Bintaro, Tangerang Selatan, banyak pemilik mobil yang menyepelkan perawatan transmisi matic.

Baca Juga: Jangan Percaya Isu Mobil Transmisi Matic Lebih Cepat Rusak Ketimbang Manual, Bengkel Khusus Transmisi Beberkan Faktanya

"Banyak pemilik mobil seken atau bekas sepele di soal penggantian oli transmisi matic, telat atau jarang ganti," buka Hermas Efendi Prabowo.

Kelamaan, senyawa yang terkandung di dalam oli lama akan berubah selama pemakaian hingga menyebabkan daya lubrikasinya berkurang.

Ketika daya lubrikasi oli mulai berkurang, antarkomponen yang bergesek akan menimbulkan partikel atau serpihan kotoran sehingga menimbulkan endapan.

Dan endapan inilah yang menjadi penyebab terjadinya "nyangkut" di komponen dalam girboks.

Baca Juga: Ternyata Murah, Kuras dan Ganti Oli Transmisi Matic Daihatsu New Terios di Bengkel Resmi Cuma Segini

"Pada dasarnya nyawa transmisi otomatis kan oli transmisi karena kerja dan perpindahannya membutuhkan tekanan oli," tegas Hermas.

Untuk itu perlu melakukan penggantian secara rutin oli transmisi matic setiap 25 ribu sampai 30 ribu kilometer.

"Kalau kondisi ideal mobil sering jalan lancar bisa ganti setiap 50 ribu sampai 60 ribu kilometer," jelas Hermas.