Otomania.com - Hujan deras dan angin kencang menerpa, ini tiga hal yang harus diwaspadai pengguna jalan.
Kondisi hujan deras dan angin kencang kembali mengguyur Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari ini.
Kondisi hujan dan angin kencang tersebut tentu membuat repot pengemudi mobil maupun pengendara motor.
Berkendara kondisi hujan lebat dan angin kencang, selain enggak nyaman juga lebih berisiko.
Baca Juga: Motor Brebet dan Mogok Setelah Terobos Hujan, Ternyata Cuma Hal Ini Penyebabnya
Jalan bisa menjadi sangat licin dan tidak mungkin bakal muncuk genangan air yang beresiko merusak mesin.
Maka dari itu buat para pengguna jalan diimbau untuk meningkatkan konsentrasinya jika terpaksa harus berkendara di cuaca tidak bersahabat.
Menurut Sony Susmana selaku Training Director Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI).
Ada tiga hal yang harus diwaspadai para pengguna jalan dalam keadaan hujan deras disertai angin kencang, apa saja itu?
Yang pertama harus dipwaspadai adalah genangan air bahkan banjir di jalanan yang dilewati.
“Bahaya karena kita tidak tahu kedalaman air tersebut. Apalagi di Indonesia genangan airnya pasti keruh,” buka Sony kepada beberapa waktu lalu.
Kemudian untuk yang kedua adalah adanya papan reklame hingga pohonan.
“Yang kedua adalah reklame atau baliho, dan pohon, karena angin yang kencang berpotensi membuat mereka roboh,” lanjutnya.
Baca Juga: Sudah Masuk Musimnya, Berikut Daftar Harga Jas Hujan Rekomendasi di Bawah Rp 300 Ribu
Terlebih, papan reklame atau baliho tadi terlihat tidak tertanam atau terpasang dengan baik.
Kemudian yang terakhir adalaah pesan yang dikhususkan untuk pengendara motor.
Yaitu, agar mereka tetap siaga di atas motor mereka sendiri dalam keadaan angin kencang.
“Karena saat hujan ataupun masih gerimis itu ada crosswind dan lateral wind, dan keseimbangan motor akan terganggu kalau melaju dengan kecepatan di atas 40 km/jam,” jelas Sony.
Baca Juga: Dua Jurus Ampuh Cegah Motor Mogok di Musim Hujan, Kuncinya Ada di Komponen Kecil Ini
Crosswind adalah angin yang melintas secara melintang dari satu sisi ke sisi lain, umumnya dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Dan lateral wind adalah angin yang datangnya dengan berputar, berembus secara paralel dengan tanah dari arah manapun.
Karena itu, ia menyarankan untuk segera mengurangi kecepatan sekitar 10 sampai 15 kilometer per jam ketika hujan mulai turun.
“Kemudian waktu akselerasi dan deselerasi si pengendara harus secara halus dan perlahan-lahan untuk menghindari selip dan sebagainya,” jelas Sony.
“Kalau semakin parah, harus mencari tempat yang aman untuk berteduh, artinya bukan di bawah pohon, reklame, ataupun jembatan,” pungkas Sony Susmana.