Siap-siap! Pemerintah Siapkan Kiamat Mobil dan Motor Mesin Bensin di Indonesia, Catat Waktunya

Parwata - Kamis, 21 Oktober 2021 | 19:00 WIB

engunjung menyaksikan pameran otomotif Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019). Pameran otomotif terbesar ini akan berlangsung hingga 5 Mei 2019 mandatang.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) (Parwata - )

Untuk kendaraan listrik jenis mobil, menurut Arifin ditargetkan populasinya akan mencapai 2 juta unit pada 2030.

Sementara sepeda motor listrik, mencapai 13 juta unit yang akan diiringin lebih dulu dengan menghentikan impor LNG dan 42 persen EBT pada 2027.

Arifin juga menegaskan, pada 2022 akan ada undang-undang EBT untuk mengencangkan penggunaan listrik pada rumah tangga.

Selanjutnya pembangunan interkoneksi, jaringan listrik pintar, dan smart meter pada 2024.

Pada 2031, semua PLTU tahap subcritcal akan pensiun dini dan sudah adanya interkoneksi antar pulau di 2035.

Selanjutnya di 2040, bauran EBT ditergetkan mencapai 74 persen dan tidak ada PLT Diesel yang beroperasi, Lampu LED 70 persen, serta tak ada penjualan motor konvensional dengan prediksi konsumsi linstrik mencapai 2.847 kWh per kapita.

Sementara di 2045, Arifin mengatakan bakal mempertimbangkan penggunaan energi nuklir berkapasitas 35 GW sampai 2060.

Ketika bauran EBT mencapai 87 persen pada 2050, akan dibarengi dengan tidak melakukan penjualan mobil konvensional dan konsumsi listrik 4.299 kWh per kapita.

Terhitung masih 29 tahun lagi, semua kendaraan di Indonesia wajib bertenaga listrik. Masih lama atau sebentar lagi? 

Ilustrasi SPKLU Pertamina di sebuah SPBU di Lenteng Agung.(Dok. Pertamina)

Baca Juga: Hyundai Bilang Mobil Listrik Mirip Pakai Smarphone, Apa Maksudnya?

"Pada 2060 bauran EBT mencapai 100 persen yang didominasi PLTS dan Hydro serta dibarengi dengan penyaluran jaringan gas sebanyak 23 juta sambungan rumah tangga, kompor listrik 52 juta rumah tangga, penggunaan kendaraan listrik, dan konsumsi listrik menyentuh angka 5.308 kWh per kapita," kata Arifin.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Roadmap Pemerintah, 2050 Tak Ada Lagi Penjualan Mobil Konvensional",