Elsa mengatakan, ngider atau keliling menggunakan motor gede memang sengaja dilakukan untuk usaha.
"Kalau motor gede saya pakai emang buat usaha. Kan beli motor untuk pakai dan sebelumnya bapak saya dagang juga pake motor Thunder," kata Elsa lagi.
Kata Elsa, Usaha keliling dengan motor menjajakan makanan berkuah ini, dilakukannya setiap hari.
Baca Juga: Di Jakarta Buat Mejeng, di Papua Nasib Honda CBR250RR Malah Buat Jualan Sayur Keliling
Keliling dari kantor pemerintah satu ke kantor pemerintah yang lainnya. Pun tidak menutup kemungkinan keliling juga ke kawasan perumahan Alam Asri.
"Jualan bakso ngider ini paling ke Kantor Kejaksaan, Puskes Lamepayung, dan di sini (Dinas Perindustrian Koperasi dan Perdagangan). Juga keliling ke perumahan Alam Asri," katanya.
Elsa mengklaim ,unit motor yang digunakannya untuk berdagang ini tidak ada yang dimodifikasi sama sekali.
Ini murni original pabrikan dan ubahan yang dilakukan hanya pada lampu seinnya saja.
"Untuk motor standar pabrikan, dan ini aja lampu sein saya ubah," katanya.
Menyinggung soal pendapatan, Elsa menyebut untuk satu porsi bakso itu terjual dengan harga berbeda. Mulai dari Rp 10 - 15 ribu.
"Ya untuk bakso kami jual ini, ada yang beli Rp 10 ribu atau satu porsi dengan harga Rp 15 ribu. Kemudian dalam setiap hari itu itu bisa habis sebanyak 40 porsi," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jualan Pakai Motor Gede, Pedagang Bakso Keliling di Kuningan Ini Jadi Perhatian Warga,