"Turbin ini seharusnya berputar oleh tekanan oli transmisi dari impeller yang memompa oli transmisi mengikuti putaran mesin," lanjut Hermas.
Dari sini berarti penyaluran tenaga mesin ke roda melalui transmisi terputus di antara impeller dan turbin sehingga tidak ada dorongan dari mesin untuk melajukan mobil saat ditahan rem.
Saat berhenti putaran mesin akan menjadi idle yang juga akan mengurangi aliran oli melalui impeller yang juga akan melemahkan tekanan oli ke turbin yang diatur oleh modul transmisi.
"Dalam kondisi ini tekanan oli dari impeller ke turbin sangat lemah sehingga tidak memberikan beban ke rem dan girboks, aliran tekanan oli akan kembali ke impeller melalui komponen stator menciptakan rotary flow," jelas Hermas.
Disinilah yang menjadi kekhawatiran bila saat lampu merah posisi transmisi otomatis tetap di posisi D sambil menekan rem.
Sebab, menginjak rem memerlukan tenaga yang dalam waktu lama secara tidak sadar pemilik mobil akan melepas rem dan membuat mobil melaju.
"Dampaknya malah bisa berbahaya, yaitu menabrak mobil atau sesuatu di depan yang seharusnya tidak terjadi," tegas Hermas Efendi Prabowo.
Baca Juga: Gak Boleh Asal! Mengemudi Mobil Matic di Turunan Curam Ada Caranya