Ini Arti RON atau Nilai Oktan Pada Bahan Bakar, Jangan Sampai Keliru

Dok Grid - Senin, 20 Mei 2024 | 15:53 WIB

Arti angka di belakang nama bensin, bisa berefek baik dan buruk ke mesin! (Dok Grid - )

Otomania.com - Angka di belakang nama bensin yang dijual oleh Pertamina, Shell dan produsen bahan bakar lainnya ternyata punya arti yang menandakan spesifikasinya.

Jadi bukan cuma gaya-gayaan ya, atau sekedar kode produksi. Tapi menunjukan Research Octane Number atau biasa disingkat RON, atau biasa disebut juga sebagai nilai oktan.

Jadi misalnya, Pertamax 92, Pertamax Turbo 98, Pertamax Racing 100. Angka di belakang nama bensin itu adalah RON atau nilai oktan dari bahan bakar.

Pertamax punya oktan 92, sedang Pertamax Turbo oktannya 98.

APA ITU RON atau OKTAN?

RON adalah ikatan kimia, tingkatan seberapa kuat bahan bakar menerima kompresi,” jelas Iwan Abdurahman, Workshop Department Head PT Toyota Astra Motor.

Baca Juga: Tergolong Mobil Murah, Kenapa LCGC Harus Isi BBM RON 92 di SPBU?

Pradana/GridOto.com
Tulisan rekomendasi oktan bensin minimal yang ada di belakang salah satu kendaraan LCGC, Toyota Calya.

Angka oktan dikalibrasi untuk membentuk skala. Dua bahan kimia (heptana dan iso-oktana) dijadikan standar dalam skala dengan heptana memiliki nilai 0 dan iso-oktana memiliki nilai 100.

Ketika bahan bakar diuji dalam sebuah mesin, kinerjanya dibandingkan dengan campuran heptana dan iso-oktana untuk melihat perpaduan paling sesuai.

Jika campuran meliputi 10% heptana dan 90% iso-oktana, misalnya, maka bahan bakar tersebut memiliki angka oktan 90.

Angka oktan dapat disesuaikan dengan menambahkan aditif untuk menaikkan nilainya.

Meskipun iso-oktana memiliki skala 100, tetapi dimungkinkan untuk membuat bahan bakar dengan oktan di atas 100.

APA EFEKNYA PADA MESIN?

Semakin tinggi angka oktan atau RON dalam bensin, semakin tinggi pula kemampuan bahan bakar tersebut dalam menahan tekanan yang tinggi atau kompresi di dalam ruang pembakaran, sebelum akhirnya terbakar.

Tentunya hal ini disesuaikan dengan spesifikasi mesin. Kadar oktan tinggi umumnya menghasilkan proses pembakaran yang sempurna di mesin kompresi tinggi.

Pasalnya mesin kompresi tinggi menghasilkan titik suhu pengapian yang juga tinggi.

"Jadi butuh bahan bakar yang punya titik nyala atau titik bakar di suhu tinggi," jelas Nurcholis.

Pun sebaliknya, mesin dengan kompresi rendah cukup menggunakan bahan bakar dengan RON rendah pula.

Baca Juga: Bolak-balik Isi Bensin Tapi Belum Tahu Arti Kode 31 dan 34 di SPBU Pertamina, Ternyata Ini Bedanya

Arti angka di belakang nama bensin, bisa berefek baik dan buruk ke mesin!

Pemakaian bensin dengan RON yang tidak sesuai dengan anjuran pabrikan akan memberikan dampak buruk bagi mesin.

Contohnya, jika menggunakan bensin oktan rendah pada mesin berkompresi tinggi, bahan bakar bisa meledak duluan sebelum Titik Mati Atas (TMA).

"Karena piston dihajar turun sebelum TMA makanya timbul gejala knocking atau detonasi," terang Nurcholis.

Jika dibiarkan performa mesin akan menurun disertai penumpukan kerak karbon di ruang bakar akibat pembakaran tidak sempurna.

"Juga terparahnya piston mesin bisa jebol karena terus dihantam timing pembakaran terlalu cepat," tutup Nurcholis.

Sebaliknya juga tidak baik, jika bensin oktan tinggi digunakan pada mesin mobil tua yang kompresinya rendah.

Bensin malah jadi sulit terbakar di dalam silinder sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna, timbul panas berlebih, dan tenaga mesin tidak optimal.

Wah serem juga ya!

"Agar awet, pemilik mobil harus menggunakan bahan bakar dengan oktan sesuai yang direkomendasikan,” tutup Iwan Abdurahman.

Baca Juga: Lebih Baik Beli Bensin Berdasarkan Liter atau Jumlah Uang? Ini Penjelasannya