Transmisi D di Mobil Matik Jangan Buat Nanjak, Ini Resikonya Kalau Masih Nekat

Parwata,F Yosi,Andhika Arthawijaya - Selasa, 13 Juli 2021 | 16:00 WIB

Ilustrasi pindah gigi pada mobil bertransmisi otomatis. (Parwata,F Yosi,Andhika Arthawijaya - )

Ia kemudian memberikan contoh saat melalui jalur Puncak (Bogor) yang kemiringannya sekitar 10 derajat atau bahkan 20 derajat.

“Kalau kita menggunakan mobil manual, rata-rata bermain di gigi 1 dan 2, serta dikombinasi rem kaki dan tangan (saat jalan pelan atau macet, red)," beber Agung.

"Nah, berbeda saat menggunakan transmisi matik, kita cukup gunakan D1 atau L dan rem, pada putaran mesin di 1.500-2.000 rpm, yang sangat aman untuk mesin,” jelas Agung panjang lebar.

Misalnya, mobil sudah melaju lebih cepat dan rpm mulai tinggi, tinggal geser tuas tranmisi ke posisi D2 dan seterusnya.

Kode gigi rendah ini di beberapa mobil berbeda-beda, ada yang tertera L, L2, 2, D1, D2, dan yang lain sebagainya.

Tinggal dipilih gigi mana yang sesuai untuk jalan menanjak yang akan kita dilalui.

Baca Juga: Perpindahan Tuas Transmisi Matik Dibuat Zig-zag, Teryata Ada Alasannya, Ini Penjelasannya

Daihatsu
Daihatsu Rocky saat melibas jalur tanjakan dengan kemiringan 10 defajat

TIPS MENAKLUKAN TANJAKAN

 

Lebih lanjut, Bambang memberikan tips saat melewati tanjakan dengan mobil bertransmisi automatic.

“Jangan panik saat berada di tanjakan. Jangan memaksa mesin terus di putaran tinggi,” wanti Bambang.

"Bila awalnya posisi gigi di D," lanjut Bambang, "Sebaiknya ambil ancang-ancang dari bawah tanpa injak rem."

“Ketika mobil butuh torsi, lepas pedal gas dan langsung pindahkan transmisi ke gigi bawah secara bertahap, hingga ke D1 atau L,” imbuhnya.

Dan saat transmisi sudah masih di gigi yang dikehendaki.

“Kemudian injak pedal gas lagi agar saat menanjak langsung mendapatkan power. Ingat, saat menanjak jangan sekali-kali tuas transmisi pada posisi D,” wanti Bambang lagi.

Baca Juga: Mobil Matik Mogok Lebih Baik Digendong, Bukan Diderek Tarik, Ternyata Ini Alasannya

AMT PERLU MAIN REM TANGAN

Teknik ini berlaku untuk transmisi matik konvensional, CVT maupun AMT (Automated Manual Transmission), termasuk pada sistem transmisi mobil elektrik.

Namun khusus AMT, sebaiknya saat melakukan stop and go di tanjakan, rem tangan wajib sering-sering dimainkan.

Sebab meski transmisi sudah masuk di posisi gigi rendah, ketika kaki berpindah dari pedal rem ke gas, bakal ada jeda sekian detik yang membuat kondisi transmisi seperti kosong atau netral sesaat.

Tentunya hal itu akan berisiko membuat mobil bisa meluncur mundur.