Otomania.com - Yuk Nostalgia Bensin Yang Pernah Dijual Pertamina, Dari Premix, Super TT Sampai Pertamax Racing.
Kiprah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang awalnya bernama PT Perusahaan Minyak Nasional (Permina) ini sudah dimulai sejak 63 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1957.
Sebagai produsen bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor di Indonesia, PT Pertamina (Persero) punya banyak produk.
Salah satu produk yang ditawarkan adalah gasoline atau petrol, juga biasa disebut 'bensin'.
Yuk kita sama-sama tengok lagi jenis-jenis bensin yang pernah dijual PT Pertamina?
Simak daftarnya berikut;
Baca Juga: Jangan Asal ke SPBU Pertamina, Ternyata Ada Warna Merah dan Biru, Ini Bedanya
Super dan Super TT
Pernah dengar nama bensin Super? Kalau pernah membelinya berarti umur Anda sudah tak lagi muda hehe..
Pertamina pernah merilis bensin dengan nama Super pada 1980-an. Super hadir dengan nilai oktan 95, bisa dibilang setara dengan Pertamax Plus untuk ukuran saat ini.
Lalu muncul perjanjian internasional yang mewajibkan bensin tanpa timbal.
Maka pada 1990-an Super berubah menjadi Super TT (Tanpa Timbal) dengan kandungan oktan meningkat menjadi 98.
Premix
Bensin dengan nama Premix ini ternyata ada artinya, yaitu singkatan dari Premium Mixture yang rilis pada awal 1990-an.
Premix hadir dengan tambahan zat Methyl Tertier Buthyl Ether (MTBE).
Awalnya Premix memiliki angka oktan minimal 92 layaknya Pertamax. Lalu pada 1994, nilai oktannya naik menjadi 94 setelah disahkan oleh Dirjen Migas.
BB2L
Mungkin tak banyak yang tahu Pertamina pernah menawarkan bensin dengan nama BB2L dengan nilai oktan 80-85.
BB2L sendiri merupakan singkatan dari Bensin Biru 2 Langkah.
Sesuai dengan namanya, bensin ini diperuntukkan kendaraan 2-tak. Bensin jenis ini mengandung timbal 0,013 gram/liter.
Baca Juga: Viral Isi Bensin Cuma Rp 1.000, Emang Boleh? Pertamina Kasih Tahu Jawabannya
Premium
PT Pertamina sampai saat ini masih menawarkan Premium sebagai BBM untuk kendaraan bermesin bensin.
Produk ini menjadi bensin dengan angka oktan paling rendah yakni 88.
Premium diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88.
Punya angka oktan rendah, Premium dapat digunakan pada kendaraan dengan kompresi rendah kisaran 9:1.
Pertalite
Sedikit di atas Premium, ada Pertalite yang merupakan bensin dengan oktan 90.
Jenis bahan bakar ini lebih baik digunakan untuk kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.
Bisa dibilang lebih cocok untuk mayoritas kendaraan bermotor di Tanah Air dibanding Premium.
Bensin ini mendapat tambahan zat aditif untuk mencegah korosi.
Sehingga Pertalite diklaim mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap mempertahankan kualitas.
Pertamax
Pertamax merupakan bensin berstandar internasional dengan angka oktan minimal 92.
Bensin jenis ini sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).
Dengan ecosave technology, Pertamax mampu membersihkan bagian dalam mesin (detergency).
Selain itu Pertamax juga dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin (corrotion inhibitor).
Serta diklaim mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna (demulsifier).
Pertamax Plus
Pertamax Plus hadir sebagai bahan bakar non-subsisi dengan angka oktan 95.
Kelasnya berada di atas Pertamax dan dibuat sesuai standar International Worldwide Fuel Charter (IWWFC) dan emisi Euro II.
Bensin ini cocok untuk kendaraan dengan mesin injeksi hingga yang sudah menggunakan turbocharger dan yang memiliki rasio kompresi sekitar 10:1 hingga 11:1.
Namun pada 2016, Pertamax Plus distop produksinya dan digantikan Pertamax Turbo.
Pertamax Turbo
Kemudian ada juga Pertamax Turbo yang memiliki tingkat oktan 98.
Bensin ini dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF).
IGF adalah hasil kerjasama Pertamina dengan Lamborghini untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi.
Menjadi produk bensin kelas atas, Pertamax Turbo memiliki beberapa kelebihan.
Sebut saja meningkatkan kecepatan maksimal, akselerasi, hingga tenaga karena hasil pemakaran yang lebih sempurna.
Pertamax Racing
Sobat mungkin asing dengan Pertamax Racing karena tidak dijual secara umum.
Bensin yang satu ini bukan untuk kendaraan yang melaju di jalan raya karena khusus untuk kendaraan balap atau mesin dengan kompresi lebih tinggi dari 13:1.
Federasi balap internasional mengakui diklaim Pertamina bahwa bensin ini punya kadar oktan lebih dari 100.
Dengan kadar oktan tinggi menjadikan mesin lebih responsif, stabil, dan memiliki daya tahan yang tinggi.
Baca Juga: Ternyata Ini Bedanya SPBU Pertamina Warna Merah dan Biru, Jangan Bingung
BioPremium
Pertamina juga pernah menjual produk yang diberi nama BioPremium dan diluncurkan pada 2006.
Pada dasarnya sih sama saja dengan Premium, namun ditambah dengan bio ethanol dengan perbandingan 98:2
BioPremium dibuat berdasarkan standar yang dicantumkan dalam Dirjen Migas No. 3674 K/24/DJM/2006.
BioPremium dihapus pada 2010 karena kesulitan suplai Ethanol Unhydrous sebagai campuran.
Lalu Pertamina juga pernah menjual bensin bernama BioPertamax.
Mirip dengan BioPremium, bensin yang satu ini campuran dari Pertamax dengan ethanol sebanyak 5 persen.
BioPertamax ini muncul pada Desember 2006 setelah peluncuran BioPremium dan BioDiesel.
Nasibnya pun sama dengan BioPremium, harus dihilangkan karena kesulitan mendapat suplai bahan campuran.
Jadi, kalian pernah pakai yang mana?