Otomania.com - Isi Surat Driver Ojol Yang Anaknya Tewas Makan Sate Beracun di Yogyakarta, Isinya Bikin Haru
Masih ingat kasus sate beracun salah sasaran yang malah merenggut nyawa anak driver ojek online atau ojol di Yogyakarta?
Kasusnya masih bergulir dan kini sampai pada tahap reka ulang adegan pembunuhan tersebut.
Pengemudi ojek online bernama Bandiman yang anaknya tewas setelah memakan sate bersianida ini mengirimkan surat pada tersangka pengiriman sate ayam maut Nani Apriliani Nurjaman (25).
Surat itu ia berikan pada saat rekonstruksi di Mapolres Bantul Senin (7/6/2021).
Surat tersebut ditunjukkan kuasa hukum Bandiman, Chandra Siagian. Isinya, Bandiman telah memaafkan Nani.
Baca Juga: Fakta-fakta Sistem Poin Pelanggar Lalu Lintas Yang Berujung Cabut SIM, Masih Tahap Sosialisasi
Seperti ini isi surat Bandiman kepada Nani;
Assalamualaikum, Wr. Wb. Saya atas nama Bandiman dengan ini memberikan maaf kepada anda (Nanik) yang telah melakukan keteledoran walaupun salah sasaran terhadap anak saya Naba Faiz Prasetya sehingga mengakibatkan meninggalnya anak saya.
Namun demikian dengan tidak mengurangi rasa hormat kami sekeluarga tetap menuntut proses hukum harus tetap berjalan dan tidak akan mengurangi/meringankan tuntutan kami sekeluarga sesuai dengan perbuatan yang telah anda lakukan mendapat hukuman yang setimpal.
Sementara itu, saat dimintai tanggapannya terkait rekonstruksi, Bandiman menyebut sudah sesuai fakta.
"Tadi sekitar 35 adegan. Tidak ada yang berbeda. Sedikit agak lega soalnya adegan sesuai kenyataan. Kalau marah sih iya, tapi ya gimana lagi saya simpanlah marahnya," ucap Bandiman.
Dia tampak tegar sepanjang rekonstruksi. "Masalah hukum ya proses jalan terus. Keluarga alhamdulilaah sudah baik. Sampun narik (ojol lagi)," ujarnya.
SATE BERACUN SALAH SASARAN, INCAR POLISI!
Meninggalnya anak pengemudi ojek online (ojol) bernama Naba Faiz Prasetya (10) setelah menyantap sate terungkap.
Naba Faiz Prasetya adalah warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Sate beracun dikirim oleh seorang wanita melalui ayah korban yang bernama Bandiman. Sate tersebut dikirim untuk seseorang bernama Tomy di daerah Bantul.
Baca Juga: Honda BeAT Tak Bergerak di Perkebunan Teh, Jadi Saksi Pembunuhan Seorang Pria Oleh Selingkuhannya
Namun, saat itu penerima menolak kiriman tersebut karena tidak mengenal identitas pengirimnya.
Sate tersebut kemudian diberikan kepada Bandiman untuk dibawa pulang.
Setelah disantap bersama keluarganya, anak dan istri Bandian lalu merasa mual dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Sang istri berhasil ditolong, sedangkan anaknya tewas akibat makan sate tersebut.
Mendapat laporan itu polisi langsung melakukan pendalaman penyelidikan dan bekerjasama dengan Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan DIY untuk memeriksa makanan sate tersebut.
Hasilnya, makanan sate yang disantap korban ternyata terbukti mengandung racun potasium sianida.
Baca Juga: Takut Diburu Polisi, Mantan Penjual Sate Kere Menyerahkan Diri, Padahal Motor Curian Belum Dinikmati
Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), Lipur Riyantiningtyas, mengatakan.
Jenis racun tersebut dapat mudah didapatkan karena dijual secara bebas di pasaran.
Sebab, zat tersebut biasa digunakan untuk racun tikus. Racun tersebut jika masuk ke dalam tubuh manusia akan menimbulkan gejala mual hingga gagal napas.
“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, napas sesak dan tubuh lemas,” kata Lipur, Sabtu (1/5/2021).
"Sebaliknya, dalam jumlah besar, korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yang akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5 miligram per kilogram berat badan,” katanya.
Setelah mendapat petunjuk jika tewasnya korban akibat keracunan, polisi kembali melakukan pendalaman penyelidikan untuk memburu pelaku.
Sekitar empat hari setelah kejadian itu, polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku yang mengirim makanan beracun tersebut.
"Diamankan NA (25) warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kata Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).
Kepada polisi, pelaku mengaku sakit hati dengan Tomy, pria yang seharusnya menerima makanan sate tersebut.
Baca Juga: Honda BR-V Kacanya Berserakan, Rp 80 Juta Amblas, Pemilik Lagi Asik Makan Sate Kelinci
Dilansir dari Tribunnews.com, Tomy yang awalnya jadi target pelaku tersebut ternyata bukan orang sembarangan.
Sebab, Tomy diketahui anggota polisi yang bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.
Sedangkan pangkatnya adalah Aiptu dan saat ini sudah menjadi penyidik senior di instansinya tersebut.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.
"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengemudi Ojol Ayah Korban Sate Beracun Tulis Surat untuk Pelaku Nani: Saya Memberikan Maaf"