E-Drive Jadi Metode Baru Ujian Bikin SIM, Ini Penjelasan dan Tujuannya

M. Adam Samudra,Parwata - Jumat, 16 April 2021 | 19:10 WIB

Ilustrasi ujian praktik SIM. (M. Adam Samudra,Parwata - )

Otomania.com - Jadi metode baru ujian bikin SIM, ini penjelasan dan tujuannya penerapan E-Drives

Bagi pemohon yang akan membuat SIM, sekarang harus melewati sistem baru yakni E-Drives.

Metode baru ujian SIM E-Drive ini kini telah diterapkan di Satpas SIM Daan Mogot Jakarta.

Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, E-Drive ini ini diterapkan untuk masyarakat yang akan membuat SIM A ataupun SIM C.

Baca Juga: Resmi Dilaunching, SIM Online Indonesia Jadi Aplikasi Pertama di Dunia, Begini Langkah Pembuatannya

Apakah E-Drives itu?

E-Drives adalah sebuah sistem dengan mengandalkan sensor, yang secara otomatis akan memberikan penilaian.

Yakni penilaian atau hasil masyarakat atau pemohon SIM saat melakukan ujian praktik.

"Jadi ketika kendaraan yang dipakai ujian praktik menyenggol pembatas jalur, otomatis akan berbunyi dan akan dikirimkan sinyal ke ruang monitoring center," kata Sambodo.

"Sehingga lulus atau tidaknya seseorang dilihat secara digital," jelas Sambodo saat peluncuran aplikasi SIM Nasional Persisi, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Perpanjangan SIM Online Akan Diberlakukan Gak Lama Lagi, Gak Perlu Repot ke Kantor Polisi

Adam Samudra
Satpas SIM Polda Metro Jaya, Da'an Mogot

Sambodo menyebut, dengan metode ini penilaian bisa dilakukan dengan lebih transparan.

Berikut ini teknologi yang digunakan pada E-Drives:

1. RFID (radio frequency identification) yang diletakkan pada kendaraan roda dua adalah sistem identifikasi nirkabel yang memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan.

Ketika peserta melewati RFID radar, maka secara otomatis data peserta akan tampil pada aplikasi ujian praktik SIM di ruang monitoring.

2. Passive Infrared, cahaya inframerah pada garis awal di garis akhir gunanya untuk mengetahui saat peserta mulai dan selesai pada tiap tahapan.

Baca Juga: Nggak Perlu ke Samsat lagi, Perpanjangan SIM Cukup Dari Ponsel, Mulai Bulan Depan!

3. Vibration Sensor, merupakan sensor yang dapat mengetahui suatu getaran pada suatu benda. Sensor ini diletakkan dalam patok yang terpasang di samping lintasan.

4. Ultrasonik adalah pancaran gelombang suara dengan frekuensi tinggi 20 Kilo Hertz. Sensor ini diletakkan pada tahapan tanjakan dan turunan uji praktik SIM A.

Ketika mobil berhenti pada posisi menanjak atau turunan, sensor ultrasonik ini akan mengetahui posisi terakhir mobil.

Jika terjadi reaksi mundur atau maju sebelum melanjutkan tanjakan atau turunan, sensor ultrasonik akan mengirimkan sinyal ke komputer server di ruang monitoring.

Dari dalam ruang monitoring penguji dapat melakukan pemantauan dari layar CCTV dan memberikan peringatan, aba-aba, atau perintah dengan pengeras suara.