Kisah Guru Honorer Mengajar di Pelosok Dihadiahi Motor Trail, Sempat 9 Kali Ganti Motor Semua Rusak Karena Medan Berat

Parwata - Rabu, 14 April 2021 | 20:00 WIB

Andik Santoso, Seorang guru yang rela mengajar di pelosok dengan menyeberangi tiga jembatan (Parwata - )

Otomania.com - Kisah guru honorer mengajar di pelosok dihadiahi motor trail, sempat 9 kali ganti Motor

Seorang guru honorer yang mengajar di pelosok mendapatkan hadiah sebuah motor trail.

Melansir dari Tribunnews.com, guru honorer yang mendapatkan hadiah motor trail tersebut bernama Andik Santoso.

Ia mendapatkan hadiah motor trail dari Ajun Inspektur Polisi Dua (AIPDA) Purnomo (41).

Saat dikonfirmasi, Purnomo berniat memberikan motor trail kepada Andik Santoso tersebut karena dedikasinya dalam mengajar anak bangsa.

Baca Juga: Kisah Guru Kontrak Hamil Muda Tetap Semangat Motoran 4 Jam Libas Medan Terjal, Demi Ajar Anak Murid

Diketahui bahwa Andi Santoso, mengajar di Sekolah Dasar Negeri Jipurapah 2, Kedung Dendeng, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.

Sementara, dirinya tinggal di Lamongan, Jawa Timur yang berjarak 13 Km atau sekira 90 menit dari tempat mengajarnya.

Meski mengajar di pelosok Jombang, Andi rela untuk menjalaninya hingga 17 tahun lamanya.

Dijelaskan oleh Punomo, perjuangan Andik saat berangkat menuju ke tempat mengajar sangatlah melelahkan.

Hal itu karena Andik harus menyeberangi tiga sungai tanpa jembatan terlebih dahulu untuk sampai di SDN Jipurapah.

"(Andik) melewati tiga sungai tanpa jembatan, yang kalau musim hujan miris, karena harus tetep dilewati dan itu akses satu satunya," ujar Purnomo.

Tak hanya itu saja, dirinya harus dapat melewati jalanan berlumpur yang menjebak ban motornya.

Menurut informasi dari Punomo, hingga saat ini Andik telah bergonta-ganti motor sebanyak 9 kali akibat mengalami kerusakan.

Bahkan, Andik hanya mendapatkan gaji honorernya sebesar Rp 300 ribu setiap bulan.

Sementara jika dihitung pengeluarannya, Andik setiap hari menghabiskan ongkos sebesar Rp 50 ribu untuk membeli bensin motornya.

Baca Juga: Imbas Murid Tak Punya HP, Pak Guru Evan Rela Keliling Pelosok Desa Puluhan Kilometer Naik Motor Demi Ajar Siswanya

Tentu saja gaji yang diterima Andik tidakah cukup untuk mengganti ongkos harian menuju tempat mengajarnya.

Alhasil, Andik harus mengumpulkan kayu bakar untuk dijual sebagai tambahan ongkos perjalanannya.

"Gaji guru sebulan tidak cukup buat beli bensin, sehingga kalau pulang (Andik) sambil bawa kayu bakar untuk dijual," tambah Purnomo.

Purnomo juga menambahkan, ketika berangkat untuk mengajar, Andik lebih memilih untuk tidak menggunakan seragam.

Seragamnya akan digunakan ketika dirinya sampai di SDN Jipurapah.

Hal ini dilakukan karena Andik tak ingin jika baju mengajarnya basah dan kotor sebelum sampai di SDN Jipurapah.

"Berangkat ngajar tidak pernah pakai baju guru karena selalu kotor dan basah," ujar Purnomo.

Sehingga, hati Purnomo tergerak untuk membantu Andik demi dapat memberikan ilmunya kepada anak-anak di pelosok Jombang itu.

"Besok kita serahkan sepeda modif trail ini lengkap dengan surat-suratnya."

Purnomo memberikan motor trail tak lain untuk mempermudah Andik menjangkau lokasi mengajarnya.

"Karena memang perlu sepeda (motor) trail untuk berangkat ngajar, (dari) sekolah yang jaraknya 13 Km ditempuh dalam waktu 1 jam lebih (itu)," pungkas Purnomo.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KISAH Guru Honorer 9 Kali Ganti Motor Demi Ngajar di Pelosok Jombang, Kini Dihadiahi Motor Trail,