Baca Juga: Rekaman CCTV, Uang Setoran SPBU Rp 561 Juta Dirampok, Pelaku 4 Orang Todongkan Senjata Api
Beat rusak parah di bagian depan dan bodi motor di beberapa bagian tergores.
"Korban mengalami luka ringan berupa luka pada tangan kiri dan kaki korban dirawat di RS ST Elisabeth," ungkapnya.
Saksi Mata
Diberitakan sebelumnya,kecelakaan lalu lintas terjadi di traffict light Kaliwiru, Kota Semarang, Rabu (20/1/2021) sekira pukul 09.30 WIB.
Kecelakaan terjadi antara mobil ambulans milik RS Elisabeth Semarang dengan Beat warna hitam pelat nomor H 6884 AFC.
Ambulans dikemudikan dan ditumpangi oleh karyawan rumah sakit berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Sedangkan pemotor merupakan emak-emak.
Saksi mata, Nuhwahdi mengatakan, kecelakaan bermula saat mobil ambulans melaju dari Don Bosko tau Jalan Sultan Agung.
Ambulans melaju dengan kecepatan tinggi dengan suara sirine meraung-raung. Ketika sampai di traffic light Kaliwiru lampu menyala merah.
Dua pemotor yang mengantre di lampu lalu lintas tersebut lantas memberikan jalan agar ambulans bisa lewat.
Sebaliknya, dari arah Banyumanik atau jalan Teuku Umar melaju motor Beat hitam. Sinyal lampu traffict light ketika itu dari kuning hendak merah.
Beberapa pemotor berhenti di belakang marka apalagi ada ambulans dari arah bawah hendak menyeberang.
Baca Juga: Mobil Nungging Masuk Sungai, Efek Motor Rebahan di Tengah Jalan
"Sayang, emak-emak pemotor BeAT itu nekat melintas sehingga tabrakan dengan ambulans tak bisa dihindari," ujarnya.
Dia melanjutkan, akibat kecelakaan tersebut pemotor tersungkur di jalan raya. Motor BeAT rusak parah di bagian bodi depan dari lampu, stang hingga ban.
Mobil ambulans rusak di bagian kaca dan bodi depan penyok.
"Kondisi emak-emak pingsan. Dia wanita berumur di atas 50 tahun. Ada beberapa luka lecet di kaki dan tangannya.Korban langsung dibawa ambulans lain yang kesitu," bebernya.
Sementara itu, Humas RS ST Elisabeth, Probowatie Tjondronegoro mengatakan, ambulans rumah sakitnya memang mengalami kecelakaan di Kaliwiru.
Ambulans itu hendak menuju Banyumanik, Semarang, sopir dan penumpang memang pakai APD tetapi Tidak bawa pasien Covid-19.
"Ambulans hanya mau jemput perawat kami yang sakit.Rumahnya di Banyumanik," terangnya.
Untuk kondisi korban, sambung dia, kondisi sudah ditangai oleh pihak korban tak mengalami luka parah.
"Tidak parah hanya luka ringan. Kami sudah tangani di sini," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hidung dan Tangan Dokter IGD Terluka Kena Pecahan Kaca Ambulans: Kami Sudah Nyalakan Sirine Strobo,