Didukung juga fasilitas yang dapat mengisi dua kendaraan sekaligus (2 in 1) dengan metode fast charging, sehingga pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama selama masa pengisian.
Menariknya lagi, SPKLU ini siap mendukung pengisian daya dari berbagai type gun atau alat pengisian daya ke kendaraan listrik yang sesuai dengan standar Eropa maupun Jepang.
Baca Juga: Heboh! Mobil Listrik Tiga Penumpang Ini Lebih Murah Dari Honda BeAT
Sebut saja gun CCS2 (Europe standard), Chademo (Japanese standard) dan 65 kW AC berupa 43k W plug AC Type 2 dan 22 kW inlet AC type 2 yang digunakan oleh mobil listrik di Indonesia saat ini dan bisa dipakai pada saat yang bersamaan.
Lebih lanjut, Fajriyah mengungkapkan kalau mobil listrik diprediksi akan menjadi tren di kalangan masyakat Indonesia ke depannya.
Hal itu juga yang membuat Pertamina mulai mempersiapkan diri sejak saat ini untuk mengantisipasi transisi energi yang akan terjadi.
"Dengan dukungan stakeholder, Pertamina siap mengembangkan bisnis pengisian daya mobil listrik di masa depan untuk mendukung Indonesia Maju, ramah lingkungan dan bebas polusi," pungkasnya.