Otomania.com - Tahukah Anda kalau dulu mobil yang pertama kali memakai air conditioner (AC) justru tak laku di pasaran?
Di masa sekarang AC sudah seperti menjadi komponen wajib di setiap mobil produksi massal.
Apa lagi kalau mobil tersebut dipasarkan untuk negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Lantas, mobil siapakah pabrikan yang pertama kali membuat mobil dengan disematkan AC?
Baca Juga: AC Mobil Tak Boleh Nyala Saat Mesin Mati? Coba Simak Kata Ahli Berikut Ini
Sejarah mencatat, mobil pertama di dunia yang menggunakan AC adalah Packard Super Eight di tahun 1939.
Waktu itu, Packard bekerja sama dengan salah satu perusahaan AC bernama Bishop and Babcock Weather Conditioner, untuk menciptakan AC di kabin mobil mereka.
Sejatinya, Packard Super 8 dipasarkan tanpa peranti AC, tetapi konsumen bisa memesan fitur ini jika berminat.
Baca Juga: Awas! Merokok Dalam Mobil Bisa Bikin AC Mobil Mudah Rusak, Ini Penjelasannya
Nantinya, mobil konsumen yang ingin dipasangkan AC harus dikirim terlebih dahulu ke kantor Bishop untuk diinstalasi, baru kemudian dikirim kembali ke dealer.
Jika mau mobilnya menggunakan AC, konsumen harus merogoh kocek sebesar 274 dolar Amerika Serikat, atau jika saat ini dikonversi ke rupiah nilainya sekitar Rp 4,052 juta (kurs 1 dolar AS = Rp 14.790).
Biaya tersebut dianggap terlalu mahal, sehingga sepi peminat dan instalasi pemasangannya pun sempat dihentikan di tahun 1941.
AC akhirnya kembali digunakan di mobil pada tahun 1953.
Kali ini, penggunaan penyejuk suhu tersebut dilakukan oleh Chrysler, dipasang pada salah satu modelnya yakni Chrysler Imperial.
Sistem AC pada mobil ini dioperasikan oleh sakelar pada dasbor dengan posisi rendah, sedang, dan tinggi.
Baca Juga: Tiga Kuncian AC Mobil Tetap Dingin dan Awet, Mudah!
Fungsinya, selain menyejukkan kabin, juga untuk mengurangi kadar kelembaban, debu, dan asap.
Saluran kecil yang menyalurkan udara dingin diarahkan ke atap mobil.
Setelah itu, udara disaring sehingga suhu dingin yang keluar sudah bebas dari debu dan asap.
Karena waktu itu peranti AC masih merupakan fitur mewah, pabrikan sampai menyematkan stiker penanda di kaca mobil, agar masyarakat tahu bahwa mobil tersebut telah menggunakan peranti penyejuk kabin.
Setahun kemudian, tepatnya pada 1954, perusahaan Nash Ambassador menggabungkan antara pemanas, ventilasi, dan sistem pendingin udara menjadi satu yang seluruhnya dimasukkan ke dalam kompartemen mesin.
Baca Juga: Kenali Penyebab AC Mobil Bau, Cara Mencegahnya Gampang Asal Rutin Lakukan Ini
Makin lama teknologi AC makin berkembang, produsennya pun terus bertambah banyak, sehingga biaya pemasangannya juga menjadi lebih murah.
Di tahun 1969, AC mobil semakin populer, bahkan sebagian besar mobil di Amerika Serikat sudah menggunakan peranti tersebut.
Perusahaan aftermarket juga makin banyak yang menawarkan AC mobil buatan mereka, sebagai opsi bagi konsumen yang ingin memasang AC di kendaraannya.
Hingga kini, fitur AC terus digunakan dan dikembangkan.
Bahkan, bisa dibilang AC saat ini menjadi peranti wajib yang harus ada di mobil.