Adenan menjelaskan, aksi dari seorang pria berinisial IP tersebut terjadi di Simpang Lampu Merah, Kelurahan Baran, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Kepri, Selasa (27/10/2020) pagi.
"Iya benar, yang bersangkutan itu tidak menggunakan helm, lalu ada anggota yang melihat dan dilakukan penyetopan," kata Adenan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).
Tidak bawa SIM dan STNK Setelah dilakukan penyetopan, ternyata pengendara sepeda motor ini juga tidak memiliki SIM dan tidak membawa STNK.
Lantaran beberapa pelanggaran tersebut, anggota polisi lantas memberikan penjelasan mengenai kesalahannya. Namun, pengendara sepeda motor tersebut tidak terima.
"Ketika diberi penjelasan oleh anggota, yang bersangkutan justru tidak terima dan emosi. Akhirnya mengambil batu dan membenturkan ke kendaraannya," ujar Adenan.
Setelah kejadian itu, lanjutnya, pengendara sepeda motor tersebut sempat pergi meninggalkan anggota dan sepeda motor yang telah ia rusak.
Dimintai keterangan
Namun, pihaknya berhasil menjemput pengendara sepeda motor itu untuk dibawa ke Mapolres Karimun guna dimintai keterangan.
"Kita jemput dan dibawa ke Mapolres Karimun untuk dimintai penjelasan. Ternyata, sepeda motor yang dia rusak bukan miliknya pribadi, tapi milik kakaknya," ungkap Adenan.
"Sudah kita tilang juga, untuk masalah pengerusakan, karena itu motor kakaknya sendiri, itu kita enggak mempermasalahkan. Yang bersangkutan juga sudah meminta maaf," lanjutnya.
Lebih lanjut, Adenan juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu tertib dalam berlalu lintas.
Seperti misalnya memakai helm, memiliki SIM dan melengkapi surat-surat kendaraan lainnya.
"Ini kan kami sedang Operasi Zebra, kami imbau masyarakat supaya tertib berlalu lintas dan disiplin protokol kesehatan," tambahnya.
"Pakai helm itu untuk keselamatan masyarakat sendiri, kemudian juga membawa surat-surat kendaraan. Sama-sama menjaga disiplin berlalu-lintas," pungkas Adenan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Viral Pengendara Motor Merusak Motornya Sendiri dengan Batu karena Tak Terima Ditilang".