Harley-Davidson WLC 1947 Menderu, Digeber Ridwan Kamil Keliling Kota Semarang

Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 28 Oktober 2020 | 17:35 WIB

Ridwan Kamil geber Harley-Davidson WLC 1947 saat keliling Kota Semarang bersama Bikers Brotherhood MC chapter Jawa Tengah. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Sebuah Harley-Davidson WLC keluaran tahun 1947 dibawa Ridwan Kamil keliling Kota Semarang.

Anggota Bikers Brotherhood MC chapter Jawa Barat itu berkesempatan rolling bersama sesama anggota dari chapter Jawa Tengah.

Bukan motor biasa yang dibawa Ridwan Kamil saat keliling di Kota Semarang itu.

Sang Gubernur Jawa Barat mengendarai motor langka yang dulunya ikut ke medan tempur Perang Dunia II.

Yaitu sebuah Harley-Davidson WLC keluaran tahun 1947 yang sudah mengalami penyegaran dengan warna gurun.

Baca Juga: Dikenal Doyan Naik Motor, Intip Yuk Total Kekayaan Ridwan Kamil Sang Gubernur Jawa Barat

Instagram @bikersbrotherhood_cj
Ridwan Kamil riding naik Harley-Davidson WLC 1947 saat mengunjungi Kota Lama Semarang bersama Bikers Brotherhood MC.

Dikutip dari berbagai sumber, Harley-Davidson WLC merupakan adik dari seri WLA yang dipakai oleh tentara Amerika Serikat.

Harley-Davison WLC awalnya diproduksi untuk tentara Kanada. Huruf C di belakangnya seperti menjadi kode untuk nama 'Canada'.

 
 
 
View this post on Instagram

Welcome to @bikersbrotherhood_cj Mr. @ridwankamil from @bbonepercentmc_wj_chapter enjoy Semarang ???? . . . Mr. Ridwan Kamil ride Harley WLC 1947 . . 1%ers . . . #bikersbrotherhood1percentmc #BB1percentMCwestjavachapter #BB1percentMCcentraljavachapter #BB1percentMCeastjavachapter #BB1percentMCbalichapter #BB1percentMClombokchapter #BB1percentMCjakartachapter #BB1percentMCborneochapter #BB1percentMCsumaterachapter #NKRIHargaMati #Onepercenter #CustomCulture #rodaduasampetua #bikersjepara #bikerssemarang #bikersjogja #motortua #persaudaraan

A post shared by BikersBrotherhood 1% MC CJ (@bikersbrotherhood_cj) on

Produksi WLC terus berlanjut, mengikuti seri WLA yang masih diproduksi pada saat itu hingga sekitar tahun 1950-an.